Lihat ke Halaman Asli

Samuel Hakaru

Penyuka Disney Princess

TSA Jambi Ajak Anak-anak Desa Legok Melakukan Permainan Tradisional

Diperbarui: 15 September 2019   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Teladan Jambi selalu bawakan agenda seru dalam pendampingan terhadap anak-anak di kampung Legok Sipin Jambi. Kampanye literasi yang sedang digalakkan di kampung tersebut menjadi kegiatan yang selalu dinantikan oleh anak-anak setempat. 

Para teladan Jambi ini kerap kali melakukan pendampingan untuk meningkatkan budaya literasi bagi masyarakat setempat, terutama anak-anak. Secara bergantian, para teladan melakukan berbagai aktivitas kreatif untuk anak-anak tersebut. Uniknya, para teladan ini selalu menyisipkan permainan tradisional dalam setiap kunjungannya di kampung tersebut. Permainan tradisional ini dimaksudkan sebagai pendekatan pembelajaran sekaligus sebagai gerakan memelihara budaya bangsa.

Permainan tradisional merupakan bagian dari budaya bangsa, seharusnya ini hidup ditengah-tengah masyarakat. Namun, keberadaan teknologi seperti gawai mulai menggerus eksistensi dari identitas bangsa yang satu ini. Berbagai media sosial yang disediakan dalam telepon genggam ini memang jauh lebih menarik dibandingkan dengan bermain permainan tradisional. Banyak orang yang sudah kecanduan untuk selalu menggunakan gawai ini sebagai sarana komunikasi, hiburan, informasi dan sebagainya. Kecanduan ini tidak hanya terjadi pada kaum muda, namun anak-anak sudah banyak yang "seperti" tidak bisa hidup tanpa hp. Inilah yang menjadi salah satu akibat kurangnya penguasaan terhadap kemampuan motorik dari anak di zaman milenial ini.

Permainan tradisional perlu kembali dihidupkan sebagai media memperkenalkan budaya bangsa yang beraneka ragam. Kekayaan ini dapat dilestarikan melalui menghidupkan permainan tradisional bagi anak-anak. Permainan tradisional pun akan mampu meningkatkan kemampuan motorik dari anak-anak. TSA Jambi membawakan berbagai permainan tradisional seperti fokus 369, Petak Umpet, Tam-Tam Duku, dan berbagai permainan seru lainya. Para teladan ini selalu membawakan permainan tradisional untuk dilakukan bersama anak-anak setempat. Para teladan sudah melakukan 14 kali pendampingan di Desa tersebut, terhitung mulai 22 Juni 2019. Gerakan literasi yang dilakukan TSA Jambi ini tidak hanya mengajak anak-anak untuk rajin membaca, namun juga untuk membangkitkan budaya bangsa yang mulai tergerus oleh teknologi

Permainan tradisional tidak hanya mampu memelihara kekayaan budaya bangsa, namun sangat baik bagi perkembangan motorik anak. Dengan permainan tradisional, anak-anak akan bergerak secara fisik dan melakukan interaksi terhadap sesama makhluk hidup dan lingkungan. Projek Kampung Literasi yang dilaksanakan oleh TSA Jambi ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyadari dan memahami pentingnya budaya sebagai identitas bangsa. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline