Beberapa waktu lalu ketika Luhut berkunjung ke AS, dalam rangka kunjungan kerja guna membahas pengadaan vaksin Covid 19 dan bidang pertahanan. Selama kunjungannya ke AS, dirinya bertemu langsung dan sempat melakukan sesi foto dengan Donald Trump serta Mike Pince.
Luhut pada kesempatannya ingin menyampaikan harapannya di White House sekaligus mewakili Pemerintah Indonesia pada (17/11) agar kerja sama yang baik dengan AS bisa terus ditingkatkan di masa pemerintahan yang akan datang. Kemudian ucapan harapan yang telah disampaikan oleh Luhut direspon langsung oleh Donald Trump yang mengatakan bahwa ia juga berterimakasih pada Presiden Joko Widodo karena penilaian positif hubungan bilateral Indonesia-AS yang terus terjalin erat sehingga menghasilkan berbagai kebijakan yang tidak merugikan salah satu pihak.
Meskipun diketahui sosok Trump terutama oleh Masyarakat AS dan oposisi juga dianggap kontroversialnya erutama terkait masalah kebijakannya yang mengenai masalah 'Kebebasan Hak Asasi Manusia' bagi kaum migran.
Namun, ada yang menarik ketika ia berkunjung ke AS, dikutip dari PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul artikel Julukan Luhut dari Media The Australian, Sebut 'Menteri Segalanya' dalam Kicauan Twitternya pada (19/11) seorang koresponden The Australian News yang bernama Amanda Hodge, menyebutkan luhut dalam kicauan twitternya yakni @hodgemanda yang ditweet (19/11) sebelum berita ini diturunkan, menyebutkan jika Luhut adalah menteri dengan 'segala urusan'.
Dalam kicauannya ia, mengatakan "Indonesia's Coordinating minister for maritime affairs Luhut Pandjaitan (also known as minister for everything) meets Pres Donald Trump and VP Mike Pence in DC to discuss vaccine cooperation and defence procurement" - @hodgeamanda. Kicauannya tersebut kemudian mendapatkan likes sebanyak 1.400 akun pengguna dan retweet sebanyak 994 akun pengguna, juga banyak reaksi mulai dari pujian bahkan sindiran terutama yang dilakukan oleh netizen asal Indonesia.
Dari apa yang disinggung oleh Amanda Hodge, sepertinya ia mengutip hal yang sama dengan apa yang telah disampaikan oleh Najwa Shihab ketika melakukan sebuah wawancara yang diunggah langsung oleh kanal youtube Najwa Shihab yang disajikan dalam bentuk talkshow dengan nama "narasi" pada (24/9) lalu.
Dikutip juga dari PikiranRakyat.com dengan judul artikel Najwa Shihab Singgung Julukan 'Menteri Segala Urusan', Luhut: Tak Ada yang Tak Bisa Saya Selesaikan, penyebutan Najwa Shihab pada Luhut terkait dengan 'Menteri Segala Urusan' karena beban dan jabatan yang ditanggung oleh Luhut sangatlah banyak. Luhut juga ditugaskan untuk mengatasi Pandemi Covid 19 di 9 lokasi sekaligus, juga ia ditugaskan untuk menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi.
Luhut pun kemudian beraksi pada artikel tersebut dengan mengatakan bahwa itu adalah 'hak' bagi setiap orang pada sangkaan yang dilontarkan pada Luhut. Ia juga menegaskan bahwa dirinya akan terus bekerja terlebih kaitannya dengan penanganan Covid 19. Luhut bahkan juga menyampaikan nyinyiran terhadap dirinya sebagai 'menteri segalanya' di hadapan DPR pada siding DPR, kemudian ia berkata "Kementerian Lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko Marves ada di slide berikut ini.
Jadi kalau ada orang agak nyinyir bilang saya kok ngerjain banyak, memang pekerjaan itu, di militer ada disebut ada tugas pokok dan tugas terkandung. Tugas terkandung itu adalah tugas yang timbul akibat dari tugas pokok itu," kata Luhut di hadapan Ketua dan Anggota Banggar DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/6) lalu dikutip dari artikel yang sama yakni PikiranRakyat.com.
Bagi asumsi penulis, bahwa betul apa yang telah disebtukan baik oleh Amanda Hodge maupun Najwa Shihab adalah benar adanya. Pasalnya, ketika Presiden Joko Widodo dikritik oleh berbagai pihak Luhut seolah siap menjadi "jubir dadakan" serta selalu pasang badan yang siap untuk mematahkan setiap argument yang dilontarkan terutama dari kalangan oposisi.
Karena Luhut juga merupakan orang yang berpengaruh kedua setelah Megawati dalam mengatasi permasalahan perpolitikan di Indonesia bahkan Luhut juga diduga ikut dan terlibat dalam perumusan kebijakan-kebijakan yang dianggap kontroversial oleh kalangan oposisi. Sehingga peran Luhut pada Pemerintahan Joko Widodo sangatlah besar.