Lihat ke Halaman Asli

[Dear Secret Admirer] Pencuri Atensi

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_101134" align="aligncenter" width="389" caption="www.little-doodles.blogspot.com"][/caption]

Dear Secret Admirer,

Kutulis surat ini dengan dada yang buncah berdebar-debar. Ruangan ini, baiklah kujelaskan, adalah kubikel yang nyaman dengan pendingin ruangan. Namun rasanya pipiku merona, merah oleh rasa yang naik meruahi diriku. Itu karena engkau, oh sang secret admirer.

.

Hey, Secret Admirer,

Selama ini kusangka perjalanan hanyalah rupa tarian yang kujalin bersama kawan-kawan yang mencintai bebungaan kata, sepertiku. Aku selalu percaya pada tawa yang kami tanam dan sirami dengan sapa-sapa yang sehangat matahari pagi. Sesederhana itu. Seceria itu. Oh, tentunya itu sebelum diam-diam engkau ada yang menyelinapkan diri, menjadi bagian dari kami yang rahasia.

.

My Secret Admirer,

Dunia kami ini, sudah kukatakan, adalah kata-kata yang dipasangi sayap, menjadi diksi, menjadi puisi, menjadi mimpi, yang oh, terlampau bahagia. Ia bisa merupa balon udara berwarna-warni yang melayari kanal dongeng dan peri-peri, atau semeriah seperti kota Bikini Bottom, tempat semua kejadian adalah perayaan yang selalu ditungu-tunggu dengan gembira. Oh, tentang Bikini Bottom, mendadak saja aku terpikir pada Mr. Plankton yang memuja resep rahasia Krabby Patty. Ia semacam mengingatkanku padamu, pengagum rahasia yang diam-diam meyimpan sejuta kagum kepada kami.

.

My Silly Admirer,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline