Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Jokowi

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1347951591633450145

Sudah lama saya tidak aktif menulis artikel di kompasiana, hari ini saya sempatkan menulis sebuah artikel karena tergelitik melihat fenomena politik saat ini yg terjadi di ibukota. Munculnya sosok Jokowi tidak lepas dari kinerja beliau selama memimpin kota solo, banyak liputan media cetak maupun elektronik yang memberitakan kegiatan beliau selama menjadi walikota solo, ini beberapa cacatan mengenai Jokowi :

  • perolehan suara 91% pada periode kedua pilkada solo
  • tidak mau ada pengawalan atau ajudan khusus
  • lebih pilih turun ke lapangan daripada duduk saja di kantor
  • pola pendekatan masyarakat yang apa adanya, meningkatkan trust di masyarakat
  • kesederhanaan tidak mau membeli mobil dinas baru ( kecuali mobil smk )
  • gaya beliau yang merakyat dan sederhana apa adanya
  • ikut mempejuangkan mobil smk menjadi mobnas

hal tersebut di ataslah yang menjadikan beliau banyak dikenal masyarakat luas, sebagai seorang mantan pengusaha mebel  membuat Jokowi tahu betul bagaimana mengelola sumber daya manusia, jiwa leadership seorang pengusaha sangat berbeda dengan jiwa birokrat, maka saya yakin di dalam jiwa seperti Jokowi akan tertanam jiwa melayani bukan minta dilayani. Saya jadi ingat gaya kepemimpinan yang mirip dengan Jokowi adalah Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan, mereka hampir sama dalam pola kepemimpinan.  Orang-orang yang tidak bisa diam di belakang meja biasanya orang-orang selalu dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dibanding dengan orang-orang yang selalu memainkan data untuk sebuah keputusan. Seorang pemimpin yang mempunyai kepekaan yang tinggi dalam praktiknya lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan yang bisa memuaskan banyak pihak.  Saya yakin pola-pola pemimpin seperti ini tidak disukai kalangan birokrat yang malas dan suka bermain proyek, apalagi politikus yang suka bagi-bagi posisi jabatan demi sebuah dukungan politis. Kenyataan telah membuktikan di putaran pertama Pilgub DKI 2012 baru-baru ini, pasangan incumbent menurut survey lebih unggul perolehan suaranya dibanding pasangan Jokowi Ahok, masyarakat Jakarta ternyata lebih cerdas dalam memilih. Pukulan telak bagi lembaga survey untuk pertama kalinya. Sebenarnya saya bukan warga Jakarta, hanya saja saya tertarik mengikuti perjalanan politik Jokowi karena beliau begitu dicintai rakyatnya terutama kalangan bawah, tulisan ini bukan bermaksud kampanye atau apapun, melainkan sebuah kerinduan terhadap Pemimpin Masa Depan ditengah-tengah kegersangan sosok pempimpin yang berkualitas di Negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline