Lihat ke Halaman Asli

Seruan Rindu

Diperbarui: 23 Januari 2022   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kata Rindu.

Mungkin semua orang sudah tak asing lagi dengan kata Rindu. dan sekarang aku sedang berada dalam perasaan rindu itu, Rindu pada sosok perempuan tangguh, cantik, elok, dan manja. dan untukmu yang selalu kurindukan kekasihku, sungguh yang kuingin adalah senyum mu,yang kubutuhkan adalah tawamu, ku ingin kau hadir dan selalu menemani waktu-waktuku yang tak menentu, kumohon tetaplah temani raga dan hati yang telah kau miliki. meski tanpa kehadiran mu, ku akan tetap berusaha dan bekerja keras untuk mimpi yang sedang kita bangun, meski kau tak disisiku, namun aku tahu doamu akan selalu mengiringi setiap langkah ku dan hembusan nafas ku.

padamu akan selalu ada kerinduan yang menyisa pada sepenggal senja, dan aku mulai gelisah tak ingin malam cepat berlalu. dapatkah engkau merasakan rindu yang aku titipkan kepada angin, yang perlahan menyelusuri malam yang syahdu,kuharap kau merasakan nya, dan pada malam dengan bulan dan bintang menerangi sudut gelap angkasa, dan saat itupula kugantugkan rindu pada bulan dengan bingkai bintang di tepian nya, yang dibuai lelap dalam kenangan hingga waktu berkata bersamalah dalam dekapan.

Di kala malam datang menemani dalam suasana kelam dalam gelap, ada satu nama yang selalu ku sebut dalam tasbihku berdoa kepada tuhan yang maha esa, dikala pagi menghampiri, dan suasana pagi yang masih segar dan cerah, diriku masih tetap gelap dan suram! kalau belum titip salam padamu. jangan tanya aku sedang apa hari ini? sudah pasti aku sedang berjuang membangun mimpi kita, meski kelam silih berganti menghasutku, namun aku tahu doamu akan selalu menerangi jalan ku.

Biarlah rindu ini kupupuk dulu, hingga waktu sang pencipta mengizinkan kita kembali bersama, dan ku sematkan rindu di jidatmu, kukalungkan dekapan hangat pada dirimu. hingga terbayar sudah perjuangku dan penantiamu, dengan rasa rindu yang memekakkan jiwa, menciptakan intuisi, dan tersesat dalam ilusi, hingga meruncing bait pada filosofi. hidupku hanya untukmu...

Masih sering terlintas di benakku saat bersamamu... melalui hari hari yang penuh tanda tanya, bergemgaman erat tangan menepis gundah, dan menghempas nestapa. bersamamu bercerita tentang cita-cita namun itu bukan sebuah hayal belaka, yang membuncah namun tertahan di dalam jiwa, tengtang harapan yang digapai di masa akan datang, tentang kegagalan yang hampir meremukkan keyakinan, tapi kamu dengan senyuman mu, membuatku selalu bertahan dan berjuang, walau sempat putus harapan, kamu selalu hadir dan meyakinkan ku. kepadamu selalu ada cerita ketika tangan saling menggemgam dan hati saling menyanjung, dan kamu di hatiku tidak ada kata usai.

dan ketika orang berkata, apa yang istimewah dari perempuan, yang bahkan orang tuanya tidak peduli kebahagiaan nya, yang bahkan menghatam kesenangan nya. apa yang lebih dari dia! perempuan biasa yang selalu di maki orang tuanya dan bahkan di sumpahi untuk sengsara selamanya. apa yang membuatmu tertarik dari perempuan yang hanya jadi pelengkap pernikahan orang tuanya. apa yang menarik dari perempuan, yang di hina terus menerus oleh orang tuanya. apa yang menakjubkan dari perempuan yang selalu di rundung kemalangan, rumah tangga yang hancur. dan bahkan dia bukan apa apa, dan bukan sesuatu yang di perebutkan hak asuhnya oleh orangtuanya. Diriku hanya menjawab, apa yang aku lihat darinya, apa kelebihan nya, dan apa istimewahnya dia. tidak ada yang tau selain diriku. dia itu bak mutiara, intan,bahkan berlian yang tak ternilai harganya, yang berada di setumpuk kotoran. dia adalah hidupku. dan apa yang kamu dan mereka lihat dan mereka pikirkan tak sama dengan apa yang aku lihat, aku mencintai sosok dirinya, dan dia pula cinta yang akan kujaga ketulusan hatinya.

kasih walau kita hanya sebatas waktu, aku dan kamu telah mengukir sebuah cinta, melangkah dalam satu rasah, suka dan duka. jika di tuliskan dalam sebuah cerita maka cinta kita akan tersusun berlembar lembar cerita, kamu begitu mengerti maksudku dan apa mauku. dan dalam asa mimpi ini, hanya satu inginku! hati kita sama  di dalam satu kalimat, aku dan kamu  "tak lekang oleh waktu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline