Lihat ke Halaman Asli

Beberapa Penyebab Rambut Beruban

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13397690651625183176

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tersenyum ketika ditanya jurnalis ABC News tentang sebab rambut beruban yang terlihat tumbuh merata di kepalanya. Kemudian, ia mengusap kepalanya dan menjawab bahwa 'rambut beruban ini kebetulan bertepatan dengan jabatan kepresidenan selama ini' Pernyataan ini menunjukkan bahwa rambut beruban dapat disebabkan oleh stres jabatan sebagaimana dinyatakan oleh pakar rambur bahwa pilihan gaya hidup sehari-hari yang juga dapat menyebabkan keriput selain rambut beruban. Ketika orang khawatir sebagai indikator stres, maka sering tidak makan dan hanya memiliki sedikit waktu untuk berolahraga, mengalihkan aktivitas pada keisengan merokok dan tidur pun tidak teratur. Akibatnya dapat mempengaruhi proses penuaan. Pakar rambut Dr Luan Pho, MD menyatakan bahwa rambut beruban terjadi ketika tubuh tidak dapat mensintesis jumlah yang cukup terhadap unsur melanin. Melanin adalah pigmen yang memberikan warna rambut alami. Untuk membuat melanin, tubuh membutuhkan asam amino tertentu yang disebut tirosin. Tubuh memerlukan tirosin untuk membuat dopamin, norepinefrin, epinefrin, koenzim, dan hormon tiroid. Seperti yang kita ketahui, bahwa asam amino adalah pembangun dasar dari protein. Ada sekitar sebelas unsur penting non-esensial asam amino. Asam amino esensial disintesis menjadi non-esensial asam amino. Fakta ini menyoroti keseimbangan tentang bagaimana diet asupan protein bekerja pada pasokan dari kedua asam amino esensial dan non-esensial. Oleh karena itu, mengkonsumsi jumlah yang cukup protein dan suplementasi dengan tirosin mungkin menjadi jawaban untuk menjaga warna rambut alami lebih lama. Sebab lain yang juga diprediksi memiliki pengaruh terhadap kejadian rambut beruban adalah kegiatan merorok. Hal ini karena merokok diketahui telah mengurangi produksi melanin. Disebutkasn juga bahwa kekurangan vitamin B12 juga berhubungan dengan rendahnya produksi melanin. Malah pakar rambut lain, Linzhao Cheng dari Johns Hopkins Institut Teknik Cell menyatakan bahwa aktivitas di luar rumah yang langsung berhadapan dengan radiasi ultraviolet dari sinar matahari dapat merusak pertumbuhan rambut alami. Hal ini disebakan spesies oksigen reaktif telah terlibat dalam apoptosis rambut folikel melanosit dan terjadi kerusakan DNA. Akibatnya konsep dari kerusakan oksidatif pada folikel rambut ini mempengaruhi pertumbuhan batang rambut, sebagai elemen kunci dalam kejadian rambut beruban. Seperti juga Barack Obama yang menyatakan bahwa rambut beruban karena pengaruh genetika, maka dapat dibuktikan dengan penampilan seseorang yang terkadang belum mencapai usia 40 sampai 50 tahun sudah memiliki rambut beruban. Kejadian ini lebih didasarkan pada garis keturunan yang disebut genetika sehingga secara alami rambut beruban menjadi tradisi kekeluargaan. Namun, dinyatakan oleh Dr Meyer dari Scientific American bahwa secara umum diketahui rambut beruban dapat terjadi pada 50% memasuki usia 50 tahun. Jumlah ini berbeda untuk kelompok etnis lain karena adanya pengaruh genetika tadi. Tapi ini fakta biologis kehidupan sangat bervariasi dari orang ke orang sehingga membuat ahli kulit dan ahli genetika menyimpulkan bahwa usia bukanlah indikator utama ketika uban akan muncul. Sebagian orang terus bertambah tua, jumlah sel pigmen untuk memproduksi melanin menjadi berkurang yang berakibat sel-sel pigmen merubah konstruksi rambut jadi beruban malah dikatakan bahwa melanin juga berpengaruh memberikan kelembaban pada helai rambut agar tidak rapuh dan rontok (picture with google.net). Posting dengan judul yang sama termuat dalam blog 'parigal samsuni' http://www.samsunisarman.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline