Lihat ke Halaman Asli

Guru Tidak Bisa Ber-PTK Menghambat Kualitas Pendidikan

Diperbarui: 10 Juli 2017   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

urnalisbicara.blogspot.com ›

Balam tulisan kali ini saya akan menulis mengenai guru tidak bisa berPTK menghambat kualitas pendidikan, karna hal ini sangat perlu di ketahui oleh guru yang tidak bisa atau bisa namun malas dalam berPTK

Pada saat sekarang ini BerPTK merupakan keharusan yang harus dimiliki guru di Indonesia gunak untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas guna mengharapkan kualitas pendidikan yang lebih baik, sehingga bisa ataupun tidaknya guru dalam berPTK dapat mempengaruhi kualitas pendidkan dari segi proses maupun hasil, kenapa demikian karna PTK ialah suatu penelitian yang di peruntunkan untuk guru dalam meningkatkan mutu pengajaran dengan cara mencaari solusi dari masalah yang di hadapi dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Perdasarkan penjelasan diatas dapat di pastikan bahwa PTK sangatlah di perlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, apayang terjadi apabila guru tidak bisa berPTK? apbila guru tidak bisa berPTK maka kemajuan kualitas pendidikan akan terhambat karena guru tidak bisa mencari solusi dari masalah yang ada pada kelas yang dia ajar, namun kenyataan walaupun kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan guru dalam berPTK kenyataan masih banyakk guru yang tidak bisa berPTK dan ada guru yang bisa berPTK namun tidak mau melakukan PTK.

Diatas sudah saya paparkan akibat apabila guru tidak bisa berPTK atau guru bisa namun tidak bisa berPTK, akibatnya sangatlah fatal karena akan berpengaruh dalam jangka panjang dan arena peserta didik yang di ajar oleh guru itulah yang akan menjadi penerus bangsa, jadi disini saya berharap untuk guru yang belum bisa atau malas dalam berPTK segeralah untuk bangkit karena di tangan beliaw lah para penerus bangsa itu akan terbentuk sebagai pribadi yang yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline