Lihat ke Halaman Asli

Samsinar Sambo

Guru SMKN 31

Aku di Sini (Puisi Horor)

Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut semakin sunyi  
Suara jangkrik yang kian nyaring
Menambah suasana semakin mencekam  
Hawa dingin yang menusuk sampai tulang

Entah mengapa mata ini tak mau terpejam  
Suara yang terdengar sayup sayup itu
Kini semakin jelas di telinga suara bebek yang katanya tanda si kunti ada.

Bulu kuduk seketika tegak berdiri hembusan angin membuat hati tak menentu
Rasa kantuk hilang entah kemana
Berganti rasa takut juga penasaran  

Ku langkahkan kaki menuju pintu depan
Mencari sesuatu yang tak kasat mata
Aroma melati tiba-tiba menusuk hidung
Kain jemuran jatuh berantakan

Bukannya ku masuk menutup pintu
Tapi ku mencari asal harum melati
Mengendus harum yang memang ku suka
Hingga ke luar halaman

Tak sengaja ku melihat di atas rumah pak Ali
Si dia bejubah putih berdiri menantang malam
Wajah rata tak berbentuk tertwa melengking "hi hiii hii......"
Juga tidak berani menatap ku

Dia hanya berdiri  tegak dengan rambut pajang menjuntai 

Mulutku hanya mampu beristighfar menyebut pemilik alam
Ingin melangkah tapi kaki terasa berat
Ingin teriak tapi suara tak kunjung keluar

Hingga suami mendekat berkata bunda sedang lihat apa?
Aku hanya menunjuk ke arah si kunti tanpa mampu bersuara   suami menoleh tapi tak melihat apapun.
Kemanakah gerangan si kunti itu? "Aku... di siniiii..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline