Lihat ke Halaman Asli

Sam Sami

Jurnalis

INSIST: Inovasi Digital dari Telkom University untuk Atasi Stunting di Kabupaten Bekasi

Diperbarui: 15 Desember 2024   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Tel-U bersama Dinas Kesehatan (Sumber: Arsip Telkom University)

Telkom University (Tel-U), bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, menggelar sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi INSIST (INtegrated SolutIon for STunting). Kegiatan ini dilakukan pada Rabu (17/7) sebagai upaya mendukung pencegahan dan penanganan stunting yang menjadi salah satu Program Prioritas Nasional Indonesia. Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Tel-U, yang terdiri atas Dr. Atya Nur Aisha, ST., MT., Zalina Fatima Azzahra, S.Kom., M.T., Sari Wulandari, ST., MT., serta sejumlah mahasiswa FRI, menjadi motor penggerak dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Stunting: Ancaman Gizi yang Perlu Penanganan Serius

Stunting telah menjadi tantangan besar bagi kesehatan anak-anak Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Kesehatan (2023), masalah stunting berpotensi menghambat pertumbuhan fisik anak, meningkatkan risiko penyakit, serta mengganggu perkembangan kognitif dan kecerdasan. Target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024 membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dan teknologi yang mendukung.

Melalui aplikasi INSIST, solusi berbasis teknologi digital ditawarkan untuk mendukung upaya ini. INSIST memungkinkan tenaga kesehatan dan masyarakat memantau perkembangan tumbuh kembang balita secara terintegrasi dan real-time. Dengan fitur deteksi dini yang ada dalam aplikasi, potensi masalah stunting dapat segera diidentifikasi, sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Rangkaian Program Pengabdian Masyarakat

Program pengabdian masyarakat ini berlangsung dalam tiga tahapan utama:

  1. Tahap Awal: Identifikasi dan Persiapan

    • Tim Tel-U bekerja sama dengan mitra seperti Alodokter dan Danone Indonesia untuk mengumpulkan informasi terkait implementasi program.
    • Lima kecamatan di Kabupaten Bekasi—Sukadami, Telaga Murni, Cibarusah, Sriamur, dan Sukatani—dipilih sebagai lokasi kegiatan, dengan kriteria tingkat prevalensi stunting yang memerlukan perhatian lebih.
  2. Tahap Inti: Simulasi dan Pelatihan

    • Dalam tahap ini, dilakukan kunjungan ke lima kecamatan untuk melakukan simulasi aplikasi INSIST.
    • Kegiatan simulasi meliputi workshop, sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan penggunaan aplikasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat.
    • Dengan pendekatan yang interaktif, pelatihan ini memastikan peserta dapat memahami fungsi aplikasi secara menyeluruh, mulai dari input data, pemantauan kondisi balita, hingga analisis hasil.
  3. Tahap Akhir: Evaluasi dan Tindak Lanjut

    • Setelah semua tahapan selesai, tim pengabdian melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberhasilan program.
    • Evaluasi ini mencakup pengukuran peningkatan keterampilan peserta, efektivitas aplikasi, dan potensi pengembangan lebih lanjut.

Hasil dan Dampak Positif bagi Masyarakat

Program INSIST berhasil memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline