Lihat ke Halaman Asli

Sam Sami

Jurnalis

Telkom University dan Keraton Kesepuhan Cirebon Hadirkan Museum AI Peratema di Indonesia

Diperbarui: 11 Desember 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Arsip Telkom University

Cirebon, 26 Oktober 2024 -- Telkom University (Tel-U) bersama Keraton Kasepuhan Cirebon, PT Grhayasa Nusacitra Estima, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi meluncurkan Museum Cave Artificial Intelligence (AI) Lorong Waktu Sejarah (LOTUS), sebuah inovasi yang memadukan sejarah dan teknologi. Berlokasi di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, museum ini menjadi destinasi pertama di Indonesia yang memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman eksplorasi sejarah yang imersif.

Inisiatif ini terwujud melalui kolaborasi antara Tel-U, Curaweda Palagan Innotech, Bank Jabar Banten (BJB), dan Kemenparekraf RI. Museum Cave AI LOTUS menawarkan pengalaman baru dalam memahami warisan budaya melalui teknologi CAVE (Cave Automatic Virtual Environment), yang menggabungkan layar trapezional bersudut dengan visualisasi interaktif untuk menciptakan suasana sinematik.

Penghargaan untuk Inovasi Budaya Berbasis Teknologi

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menyampaikan apresiasi mendalam atas peluncuran museum ini. Menurutnya, integrasi teknologi informasi dalam pengembangan destinasi wisata seperti Museum LOTUS adalah jawaban untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing wisata lokal.

"Cirebon memiliki potensi wisata yang luar biasa, dan tugas kita adalah menjadikannya lebih kompetitif dengan memanfaatkan teknologi. Kehadiran Museum Cave AI LOTUS menjadi langkah konkret untuk menarik minat generasi muda belajar sejarah dengan cara yang modern dan relevan," ujar Hariyanto.

Peran Keraton dalam Edukasi Sejarah

Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Muhammad Nusantara, juga mengungkapkan kegembiraannya atas peluncuran museum ini. Ia berharap inovasi serupa dapat diterapkan di keraton lain untuk memperluas edukasi sejarah kepada masyarakat.

"Dengan terciptanya Museum Cave AI di Keraton Kasepuhan, kami berharap masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memahami sejarah melalui pendekatan yang menarik dan bermanfaat. Ini adalah langkah awal yang dapat membuka peluang bagi keraton-keraton lain untuk mengikuti jejak serupa," ungkap Pangeran Patih.

Kontribusi Telkom University dalam Transformasi Digital Sejarah

Telkom University, melalui Center of Excellence (CoE) Smart Tourism and Hospitality, berperan penting dalam inovasi ini. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Tel-U, Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, M.T., menegaskan pentingnya kontribusi lembaga pendidikan dalam melestarikan budaya.

"Kami memanfaatkan teknologi untuk menghidupkan kembali sejarah, menciptakan wahana menarik yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Harapan kami, Museum Cave AI dapat terus dikembangkan, sehingga masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah Indonesia," jelas Dr. Rina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline