Lihat ke Halaman Asli

Samrotul Izzah

Inspirasi Literasi

Otodidiak - Bisnis Usaha Tempe di Kala Pandemi

Diperbarui: 24 September 2021   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Usaha Tempe yang ada di Desa Karang malang Rt 03 Rw 02 merupakan bisnis yang memilik banyak peminat meski tergolong baru didirikan. Om Jamal selaku owner Tempe Super mulai bisnis pada tahun 2019.

Berawal belajar dari saudara secara otodidak. Membutuhkan waktu selama 4 hari untuk menghasilkan tempe yang bagus.

Hal ini membuat inisiatif tercetuslah ide memproduksi usaha tempe sendiri.
Adapun ciri khas yang membedakan dengan temle lain, tempenya terbuat dari kedelai impor dan diproses melalui ferementasi yang sempurna. Kedelai yang di proses jadi tempe harus dibersihkan terlebih dahulu. Jangan sampai tercampur dengan hal lain. Seperti jagung, batang kering dari kedelai. Bahkan kulit ari dari akar kedelai tersebut. Karna sangat berpengaruh terhadap rasa dan tampilan tempe.

Dalam sehari bisa produksi 65 kilogram kedelai. Jumlah tersebut akan jadi 400 tempe. Untuk penjualan 1 kwintal kedelai 1 kilogram dibungkus menjadi 7 lebih. Yang di jual dengan harga market Rp 3 ribu dan Rp 6 ribu per kemasan. Modal Modal dalam satu bulan 1.000.000/hari.

Saat ini telah memperkerjakan 3 karyawan. Pemasaran di lakukan secara offline, dengan datang ke rumah atau distribusi ke pasar atau warung.

Harapannya "Usahanya bisa berkembang, tempe yang di produksi bisa di minati banyak orang. Sehingga hasilnya bisa bermanfaat untuk kesejahteraan keluarga dan semakin lancar usahanya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline