Lihat ke Halaman Asli

Samsul Maarif

Mahasiswa

Bayang di Ambang Lazuardi

Diperbarui: 9 Desember 2024   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: bing.com

Pada akhirnya aku menyelami titah semesta, bahwa jejakmu di halaman hatiku hanyalah senandika, kau datang bukan untuk menetap, melainkan menata puing-puing jiwa yang terserak..

Engkau, pengembara dalam badai, mengetuk pintu sepi yang kerap terbuka lebar, bukan karena kasih, tapi karena reruntuhan atap yang tak lagi teduh..

Aku adalah jeda di antara dua musim, bukan akar yang kau semai di tanah purba, melainkan lentik ranting, yang kau tinggalkan saat angin kembali tenang..

Pada kesadaran ini aku berlabuh, tak setiap kisah yang datang, berniat mengukir rindu, ada yang sekadar singgah, lalu lenyap bersama bayang di ambang lazuardi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline