Pada tahun 2018, film "Big Brother" mengguncang layar lebar dengan penampilan gemilang dari bintang film terkenal, Donnie Yen. Dalam film ini, Yen memerankan karakter Henry Chen, seorang guru dengan metode mendidik yang tidak konvensional, terutama bagi murid-murid nakal. Meskipun aksi bela diri menjadi sorotan utama, film ini menyiratkan makna yang mendalam.
Awalnya, Henry Chen tidak memiliki niat menjadi seorang guru; kehidupannya hanya mengikuti arah angin. Namun, segalanya berubah ketika ia, yang sebelumnya bertugas di militer, menyaksikan dampak kekacauan dan kematian perang. Pengalaman ini memicu pertanyaan tentang makna hidup, mendorongnya untuk meninggalkan karir militer dan menjelajahi dunia sebagai seorang musafir.
Selama perjalanannya, Chen menemukan inspirasi dari sejenis burung yang mengikuti jejaknya. Akhirnya, ia menyadari bahwa burung tersebut melakukan perjalanan jauh untuk kembali ke sarangnya, menetaskan telurnya, dan mengasuh anak-anaknya. Pengalaman ini menjadi pendorong bagi Chen untuk menjadi seorang guru, berkontribusi membangun peradaban dengan mendidik generasi penerus.
Dalam konteks ini, kesamaan antara tokoh Andi Sumangerukka dan Henry Chen menjadi mencolok. Seperti Chen, Sumangerukka menjelajahi Indonesia, namun rasa cintanya pada kampung halaman dan generasi muda membawanya kembali ke Sultra. Keyakinannya bahwa Sultra yang sejahtera dapat terwujud dengan melihat potensi pemuda setempat, menjadi pilar dalam misinya membangun daerah tersebut.
ASR juga aktif menjadi sponsor kegiatan pemuda di Sultra. Dengan memberikan dukungan finansial dan logistik, ASR berkomitmen untuk memberikan platform bagi pemuda Sultra untuk mengembangkan keterampilan, berpartisipasi dalam kegiatan positif, dan membangun koneksi yang dapat mendukung perkembangan mereka.
