Lihat ke Halaman Asli

Samosir dan Danau Toba

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pulau samosir berada di tengah danau Toba, danau nan elok yang banyak dikisahkan dan dikunjungi manusia dari berbagai belahan dunia. Walau akhir-akhir ini pengunjung menurun, namun keterkenalan danau toba sudah mendunia. Danau toba menyimpan sejuta potensi yang belum dimanfaatkan, seperti optimalisasi sektor perikanan dan wisata. Adanya perusahaan swasta yang beroperasi di Danau Toba harusnya membuka mata pemerintah daerah sekeliling danau toba, pemerintah kabupaten samosir pada khususnya. Danau toba yang begitu luas alangkah sayangnya jika tidak dimanfaatkan. Danau Toba Berkat atau Kutukan ? Dalam peradaban Manusia, keberadaan kekayaan alam dapat berperan sebagai anugerah yang mensejahterahkan masyarakatnya namun juga dapat menjadi kutukan karena berbagai alasan. Seperti  keberadaan tambang di Negara afrika yang mengakibatkan pertumpahan darah, atau seperti di negara kita sudah acap kali mendengar istilah kelaparan di dalam lumbung. Bagiamana dengan samosir kita ? kutukankah atau berkat ? kenapa masih banyak orang miskin ? Samosir harus memanfaatkan sekaligus melestarikan danau toba, coba pikirkan kenapa jaring apung swasta masih bertahan sampai sekarang ? hal itu pastilah karena menguntungkan secara ekonomis. Coba seandainya pemerintah mau bertindak sedikit saja untuk mengolah potensi itu, dan membuat sejahtera rakyatnya. Apa susahnya belajar kepada ahlinya, malukah kita bertanya pada swasta yang mampu ? banyak cara yang bisa digunakan. Singkirkanlah sejenak rasa malumu, tinggalkanlah dulu kemaluanmu di kamarmu saatnya menjadi bijak dan memenuhi tugas membangun samosir. Tahukan kau. mungkin si Ucok dan si Butet akan bisa melanjut sekolah, taraf hidupnya akan semakin meningkat. Masih ingatkan dulu sewaktu ramainya keramba di Danau Toba ? begitu meningkatnya perekonomian, jangankan membeli motor mobilpun bisa dibeli. Juga uang sekolah si Ucok dan Butet bisa dipenuhi. Coba bayangkan betapa ruginya kita mengimpor ikan mas untuk kebutuhan pesta, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari. Kemana larinya uang dari samosir itu ? Ayolah pemerintah kabupaten samosir, buka mata dan hatimu, jangan biarkan potensi danau toba menjadi kutukan dan jangan pula hanya jadi pajangan sedap di mata pengunjung, lapar di penduduk setempat. Ini Ceritaku tentang Samosir, mana ceritamu ? Bersambung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline