Lihat ke Halaman Asli

Siasat Jokowi "Rontokkan" HRS dan bila Prabowo Masih Oposisi

Diperbarui: 19 November 2020   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribunnews.com

ADA banyak tipikal kepemimpinan. Tiap-tiap tipikal pasti mempunyai karakter dan ciri khas masing-masing. 

Negara kita pernah punya tipikal pemimpin agresor dan menggebu-gebu dalam diri Bung Karno. Bagi beliau tidak ada kata ampun bagi siapa saja yang hendak merongrong kedaulatan RI. Gempur dan rontokan. 

Contohnya saat negara tetangga Malaysia hendak "main-main", Putra Sang Fajar langsung teriakan "Ganyang Malayasia". Kemudian, beberapa pemberontakan yang terjadi di tanah air, pemimpin besar revolusi ini pun tak pernah memberi ampun. 

Ada juga Presiden Soeharto. Tipikalnya seperti air tenang yang diam-diam menghanyutkan. Murah senyum dan santuy. Namun, siapa sangka di balik semua itu dia bertangan besi. Tidak boleh ada siapa dan pihak manapun macam-macam terhadapnya. Berani, artinya nyawa melayang atau persekusi. 

Lalu, bagaimana dengan tipikal kepemimpinan Presiden Joko Widodo? Jujur saja sangat sulit menebak tipikal kepemimpinannya. Bikin gereget

Kadang tegas, kadang melunak. Ada kalanya berpihak demi kepentingan rakyat, tetapi sering juga kebijakannya berpihak pada kepentingan tertentu. Gereget, kan? 

Lupakan yang lalu. Kita coba menelisik peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi. Khususnya saat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali dari perantauannya, Arab Saudi. 

Setibanya HRS di Bandara Soekarno Hatta (Soeta), negara seolah miliknya. Tanpa mempedulikan apa yang sedang terjadi, Imam Besar FPI beserta jutaan pendukungnya bersuka cita. 

Seolah mengelu-elukan seorang pahlawan yang baru datang dari medan perang. Istilah kata, negara ini milik gue, yang lain hanya ngontrak. 

Faktanya demikian. HRS dan pendukungnya seolah tak menganggap pemerintah. Padahal selama ini mereka telah berupaya keras menangani pandemi virus Korona (Covid-19). 

Salah satu caranya mengeluarkan aturan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Namun, semua itu dianggapnya hanya macan kertas di atas meja. Tidak ngaruh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline