BEBERAPA waktu lalu, saya sempat membaca di salah satu media massa mainstream tanah air, politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menantang Politisi Gerindra, Fadli Zon untuk obyektif dalam melontarkan kritiknya.
Dalam hal ini, aktivis'98 ini meminta mantan Wakil Ketua DPR RI itu tidak hanya bisa mengkritisi pemerintah, tetapi sesekali kritik pula apa yang terjadi dengan pihak-pihak yang bersinggungan dengan internal partainya sendiri.
Seperti diketahui, Fadli Zon begitu vokal saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir kembali mengangkat salah seorang relawan Jokowi---Projo diantaranya atas nama Kristia Budiyarto alias Kang Dede menjadi Komisari di perusahaan pelat merah dimaksud.
Pengangkatan Kang Dede ini bukanlah relawan Jokowi pertama yang diangkat menjadi salah satu pejabat di perusahaan BUMN, namun merupakan orang kesekian kalinya. Dengan kata lain, relawan Jokowi ini seolah sengaja di beri jatah kue jabatan karena dianggap telah berjasa besar atas menangnya Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.
Rupanya ini yang menjadi sorotan Fadli Zon. Melalui cuitan di akun twitter milik pribadi, mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019 tersebut menulis pernyataan menohok.
"Ayo siapa lg yg belum dpt jatah komisaris BUMN?," tulis Fadli Zon
Cuitan Fadli Zon tersebut di atas dengan jelas telah terang-terangan menyindir Erick Tohir yang terus-terusan mengangkat relawan Jokowi. Bahkan, sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga pernah melesetkan BUMN menjadi BUMR---Kependekan dari Badan Usaha Milik Relawan.
Sindiran atau kritikan Fadli Zon ini rupanya tak bisa dibiarkan oleh Adian Napitupulu. Dengan tegas, pria kelahiran Manado ini langsung menyerang Fadli dengan narasi yang tidak kalah menohok.
Adian menyebut, Kehadiran relawan Jokowi di sejumlah jabatan perusahaan BUMN sangat diperlukan untuk memastikan program, ide dan target Presiden terjaga dan berjalan baik. Hal tersebut sama halnya yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang membawa gerbongnya untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu di kementriannya.
Nah, berangkat dari hal ini pula, Adian menantang Fadli Zon untuk uji nyali dengan cara mengkritik langkah-langkah Prabowo yang menempatkan orang-orangnya di Kementrian yang dia pimpin.
Hingga hari ini, belum ada satu pemberitaan pun bahwa Fadli Zon mampu menerima tantangan Adian. Bahkan mungkin, dia tidak akan pernah berani.