TANGGAL 17 Oktober 2020 harusnya menjadi hari yang berbahagia bagi Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pasalnya, pada tanggal tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut tepat merayakan hari ulang tahunnya yang ke-69.
Namun, apa yang dialami Prabowo kemarin, Sabtu (17/10/20) sungguh mengejutkan hatinya. Orang kepercayaan sekaligus kawan seperjuangan dalam membesarkan Partai Gerindra, Fadli Zon sudah tidak kuat menahan segala cibiran dan kritik publik. Ia berniat mengundurkan diri dari partai dan berhenti berpolitik.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Fadli Zon memang kerap menerima kritik dan cibiran dari sejumlah pihak, karena selalu berbeda paham dengan sikap partai politiknya. Namun, Fadli tidak pernah mau keluar dari partai.
Contoh terakhir adalah Fadli Zon dengan terang-terangan menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Sedangkan partainya, Gerindra justru menjadi salah satu partai yang turut menandatangai undang-undang "Sapu Jagad" dimaksud.
Sikap politik Fadli langsung disindir pegiat media sosial, Denny Sitegar. Pria yang getol membela pemerintah dan Presiden Jokowi ini meminta Fadli Zon berkaca pada sikap politisi Partai Demokrat, Ferdinand Huhaean, yang mengundurkan diri ketika sikap politiknya berbeda.
Mungkin karena sindiran itu pula, Fadli Zon akhirnya berniat mundur dari Partai Gerindra. Ia mengaku serius dengan keputusannya tersebut, karena ingin fokus mengkritisi pemerintah tanpa dibebani status partainya yang pro pemerintah.
Fadli Bertemu Prabowo
Mendengar Fadli Zon akan mengundurkan diri. Kemarin, Sabtu (17/10/20) ia dipanggil Prabowo ke rumah kediamannya di Hambalang, Bogor.
Dipanggil oleh atasan, Fadli Zon langsung menyanggupi. Ia pun berangkat dengan tekad kuat untuk mengundurkan diri.
Singkat cerita, Fadli Zon bertemu Prabowo di ruang kerjanya. Disaksikan Juru Bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak dan beberapa orang petinggi partai, mantan Danjend Kopasus itu bertanya tentang keputusan Fadli mengundurkan diri.
"Apa sudah dipikirkan matang-matang keputusanamu itu?" tanya Prabowo.