Lihat ke Halaman Asli

Vanuatu Di-"Skak Mat" Komentar Barbar Netizen +62

Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

heart-inc.co

NAMA Silvany Austin Pasaribu dalam beberapa hari terakhir menjadi buah bibir dan menuai banyak pujian dari warganet Indonesia (+62). Saat bertindak selaku delegasi Indonesia dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal Hak Asasi Manusia (HAM), gadis bermarga Batak Pasaribu ini sukses mencuri perhatian atas sikap tegas dan tanggapan cerdasnya menghadapi tudingan Negara Vanuatu terhadap Indonesia. 

Sempat ramai diberitakan berbagai media masa tanah air, dalam sidang PBB tersebut, Vanuatu menuding bahwa terdapat pelanggaran HAM di Papua oleh pemerintah Indonesia. Untuk itu, Dewan Keamanan PBB segera datang ke pulau paling barat Indonesia tersebut dan segera menyelesaikan segala permasalahan yang ada. 

Sebagai perwakilan dari Indonesia, Silvany tak tinggal diam. Dia membantah pernyataan tersebut dengan tegas dan lugas. 

"Sangat memalukan bahwa negara tunggal ini terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana seharusnya Indonesia mengatur dirinya sendiri," kata Silvany. (CNN Indonesia). 

Vanuatu Diserang Netizen +62 

Ketika Silvany mendapat respon positif dan menuai banyak pujian dari netizen +62, hal sebaliknya harus ditanggung oleh pemerintahan Negara Vanuatu. 

Pemerintahan negara yang berada di Kepulauan Samudera Pasific ini harus menerima akibatnya. Beragam unggahan Negara Vanuatu di media sosial diserang beragam komentar barbar dari netizen +62. 

Dikutip dari Pikiran Rakyat.com, Salah satu akun media sosial yang diserang adalah akun Facebook dan Instagram milik Kantor Pariwisata Vanuatu. 

Manajer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu, Nick Howett mengungkapkan, dirinya tidak terkejut akan banyaknya komentar bernada rasis di media sosial Vanuatu. Hal ini wajar, sebab Vanuatu yang memulai masalah. 

"Setiap kali seorang pemimpin Vanuatu berpidato di PBB, itu terjadi," ucap Howett 

Selain akun facebook dan Instagram pariwisata yang diserang, akun Instagram @vanuatuisland terpaksa menonaktifkan kolom komentar di berbagai unggahannya, karena bingung dan takut diserbu netizen barbar Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline