Lihat ke Halaman Asli

KAMI Dijegal (Lagi) dan Tanya untuk Gatot Nurmantyo

Diperbarui: 28 September 2020   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sindonews.com

Sehari setelah peringatan Proklamasi kemerdekan Republik Indonesia (RI) ke-75, sejumlah tokoh nasional yang kerap berseberangan dengan pemerintah berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta.

Apa yang terjadi? Rupanya mereka tengah mendeklarasikan kelompok baru yang katanya menitik beratkan pada pergerakan moral. Kelompok itu diberi nama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). 

KOALISI Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) adalah sebuah kelompok (yang katanya) pergerakan moral untuk menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia dari keterpurukan. Baik itu ekonomi, sosial, budaya, hingga politik dan demokrasi. 

KAMI diisi oleh begitu banyak tokoh nasional yang selama ini kerap bersinggungan dan kerap mengkritisi pemerintah. Sebut saja diantaranya, Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Muhamad Said Didu, Gator Nurmantyo, Refly Harun dan Rizal Ramli. 

Deklarasi KAMI tidak berjalan mulus. Soalnya sejumlah kalangan menilai bahwa kelompok ini bukan semata-mata ingin menyelamatkan tanah air, tetapi tersembunyi agenda lainnya. Politik. 

Tudingan-tudingan ini langsung dibantah. Mereka besikukuh, KAMI hadir murni sebagai gerakan moral serta mengingatkan pemerintah mengenai sejumlah masalah yang tengah terjadi di tanah air. 

Jika bantahan tersebut langsung dipraktikan dalam bentuk aksi nyata, mungkin masyarakat yang tadinya sangsi bisa jadi percaya. Namun, realitanya tak demikian. 

Alih-alih turun langsung ke masyarakat dengan membawa sederet aksi nyata dan solusi untuk mengeluarkan masyarakat dari masalah. Seperti kesehatan dan kesulitan ekonomi akibat pandemi, KAMI malah seolah ingin menonjolkan kekuatannya. 

Selepas deklarasi di Tugu Proklamasi, kerja mereka hanya pelesiran ke berbagai kota di tanah air. Tujuannya mendeklarasikan KAMI di tiap kota yang dikunjungi tersebut. 

Terakhir, mereka datang ke Surabaya. Namun, di kota Pahlawan itu deklarasi KAMI yang asalnya dikonsentrasikan di Gedung Juang 45 itu dijegal dan kemudian dibubarkan, karena dianggap tak memiliki izin. Mereka akhirnya menggelar acara di rumah Jabal Nur, Jalan Jambangan Surabaya, Senin (28/9/2020) siang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline