Lihat ke Halaman Asli

"Jas Merah"

Diperbarui: 27 September 2020   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Historia.id

Minum dulu kopinya!

Maaf, kali ini tidak ada gorengan. Bi Inah, pedagang keliling yang biasa lewat, katanya sakit. Jadi nikmatilah yang ada. Toh, kopi pun cukup temani kita ngobrol hingga siang nanti. Iya, kan?

"Bro, kamu tahu Bung Karno?" 

Mantap, berarti kau tidak melupakan sejarah bangsa ini. Begitulah seharusnya kita sebagai manusia yang hidup di zaman ini menghargai perjuangan mereka yang dulu berdarah-darah. 

Kau dan aku saat ini bisa bebas ngopi dengan berbagai rasa. Mau pahit, manis dan mungkin dicampur dengan susu. Tapi, coba kita mundur ke zaman Bung Karno. Saat dirinya berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah.

"Boleh jadi kopi yang dia minum hanya rasa pahit. Iya, kan?"

Aku yakin, Bro. Bung Karno bukannya tidak suka kopi manis. Tapi keadaan waktu itu yang memaksa dia terus minum kopi pahit. Boleh jadi lidah dan tenggorokannya sudah berteriak dan meronta-ronta. Enggan dicekoki kopi tak ada rasa.

Tenggorokan dan lidah boleh saja menolak. Tapi, Bung Karno tetap tegar. Dia terus teguk kopi pahit itu, sampai akhirnya bangsa ini merdeka. Hebat, bukan? 

"Tapi, Bro." 

Kabarnya, mereka yang sekarang duduk ongkang-ongkang kaki pada kursi kekuasaan hendak menghapus pelajaran sejarah dalam dunia pendidikan di tanah air. 

"Apakah kau sedih, Bro?" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline