Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Andika Perkasa, Si "Penjagal" Anggota TNI Rusuh Ciracas

Diperbarui: 1 September 2020   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beritasatu.com

BELAKANGAN nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral Andika Perkasa menjari buah bibir dan apresiasi masyarakat tanah air. Hal ini berkat ketegasannya dalam menegakan kedisiplinan, aturan, sekaligus sanksi terhadap belasan oknum TNI AD yang terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur. 

Tanpa mengenal ampun, Jendral Andika yang juga menantu dari mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Hendropiyono seolah menjelma jadi "tukang jagal" terhadap para anggota TNI pelaku serangan tersebut di atas. 

Ya, dengan tegas Andika bakal memecat para anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan. Bahkan, dia juga memerintahkan segala kerusakan yang terjadi diganti oleh para pelaku dengan cara memotong gajinya selama belum dilakukan pemecatan. 

Seperti telah disinggung di atas, atas tindakan tegasnya ini, Andika kontan dibanjiri apresiasi oleh sejumlah kalangan. Dia dianggap sebagai sosok yang serius dan tidak mentolerir prilaku yang dianggap bertentangan dengan aturan sebagaimana tertuang dalam kitab undang-undang hukum pidana militer.

Bukan hanya masalah ketegasannya yang menjadi pusat perhatian dan mendulang apresiasi publik. Pasca kejadian memalukan korp TNI AD, Andika dianggap mampu memperlihatkan sisi humanisnya, dalam bentuk perhatian dan tanggung jawab terhadap para korban penyerangan. 

Betapa tidak, pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 tersebut langsung menjenguk seluruh anggota Polri dan jurnalis yang terluka akibat prilaku brutal anak buahnya. Andika juga menyatakan siap memberikan bantuan medis, ditambah lagi dengan penggantian rugi terhadap segala kerusakan yang terjadi. 

Awal Peristiwa dan Sikap Ksatria Andika 

Sebelum mengupas lebih jauh tentang sosok Andika Perkasa, dalam kesempatan ini ada baiknya sedikit mengulas tentang awal peristiwa, hingga akhirnya terjadi penyerangan sejumlah anggota TNI AD ke Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur. 

Menurut beberapa sumber bacaan termasuk tayangan berita di televisi nasional dan chanel Youtube, adalah Prajurit dua (Prada) Muhamad Ilham sebagai "peniup peluit" terjadinya tindakan kekerasan dan penyerangan Mapolsek Ciracas berikut beberapa lokasi di sekitarnya. 

Prada Ilham yang sebenarnya jatuh dari kendaraan bermotor roda dua atau kecelakaan tunggal, Kamis (27/8/2020), justeru memanipulasi kejadian itu dengan menyebarkan berita bohong lewat hapenya terhadap 27 orang kawan-kawannya sesama anggota TNI. Dia mengaku telah dikeroyok sejumlah orang. 

Pengakuannya tersebut kontan menyulut amarah rekan-rekan satu angkatan dan beberapa orang diantaranya adalah senior. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline