Lihat ke Halaman Asli

KAMI, Barisan Para Mantan untuk Siapkan Tandingan Prabowo atau Sekadar "Bunga" Demokrasi?

Diperbarui: 20 Agustus 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detikcom

TAK KURANG dari 150 orang tokoh nasional berkumpul di Tugu Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/08/2020) pagi. 

Ada apa gerangan dengan tokoh-tokoh tersebut berkumpul di sana? 

Rupanya para hari itu tengah ada acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang diprakarsai Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung, Muhamad Said Didu, Titiek Soeharto, Ichsanuddin Noorsy, Refly Harun dan masih banyak lagi. 

Seperti telah digembar-gemborkan di beragam media massa, konon rencana dideklarasikannya KAMI memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu menyelamatkan Indonesia dari jurang kehancuran atau keterpurukan berbagai sektor. Baik itu ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Intinya, KAMI hadir sebagai gerakan moral rakyat, melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, serta meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan. 

Sejujunya, penulis akan sangat mendukung gerakan ini apabila memang akan diaplikasikan dengan sungguh-sungguh, tanpa ada udang di balik bakwan, alias tidak tidak di boncengi motif-motif tersembunyi. 

Kendati begitu, penulis koq rasanya kurang percaya, jika kehadiran mereka ini hanya demi rasa cintanya terhadap bangsa dan negara Indonesia. Sebab, jika tidak ingin disebut lebay, mungkin niat KAMI ini terlalu idealis. 

Kenapa? 

Karena, tokoh-tokoh yang berada dalam barisan KAMI adalah barisan para mantan yang "terlempar" dari lingkaran kekuasaan dan tidak lagi mendapat panggung. 

Sebut saja diantaranya, Rizal Ramli sebagai mantan Menko Kemaritiman, Muhamad Said Didu mantan Sekretaris BUMN, Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI dan gagal nyalon pada Pilpres 2019, Don Syamsuddin mantan utusan khusus Presiden Jokowi untuk dialog dan kerjasama antar agama, Titiek Soeharto yang tak lagi mendapat tempat setelah ayahnya, Presiden Soeharto lengser, Rocky Gerung yang sejak awal doyan memvonis kebijakan pemerintahan Jokowi seolah tidak ada benarnya, dan Amien Rais yang sudah sama-sama kita ketahui begitu benci terhadap pemerintahan Jokowi. 

Selain nama-nama di atas, tentu saja masih banyak nama lagi. Seperti Refly Harun, MS Kaban, Sri Bintang Pamungkas dan lain-lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline