Lihat ke Halaman Asli

Maksud Hati Sindir Jokowi, Ibas Jadi Tak Sadar Borok Sendiri

Diperbarui: 7 Agustus 2020   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribunnews.com

SEWAKTU masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya kerap kali mendapatkan pelajaran peribahasa dari guru Bahasa Indonesia.

Tentunya cukup banyak khasanah peribahasa yang masih saya ingat sampai saat ini. Salah satunya yang berbunyi, "Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan tampak jelas."

Artinya, kurang lebih adalah kesalahan sebesar apapun dari diri kita sendiri tidak terlihat atau tidak disadari, sedangkan kesalahan orang lain sekecil apapun malah tampak terlihat jelas.

Gambaran dari peribahasa ini memang kerap kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dan, boleh jadi saya juga sempat mengalami hal tersebut. Maklum, namanya juga manusia tidak pernah luput dari khilaf dan dosa.

Nah, bicara soal kaitannya dengan peribahasa tadi. Kemarin, saya membaca berita dari salah satu media online, yang mewartakan tentang pernyataan politikus sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau lebih akrab dipanggil Ibas.

Dalam pernyataan tersebut, Ibas seolah membanggakan atau pamer tentang keberhasilan pemerintahan era bapaknya, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sekaligus menyindir pemerintahan yang saat ini tengah dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adik kandung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini dengan gamblangnya mengatakan, bahwa di zaman era SBY, kondisi perekonomian tanah air jauh lebih meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya persentase angka kemiskinan dan pengangguran.

Selain itu, Ibas juga mengingatkan pemerintah (Jokowi), bahwa rakyat membutuhkan kepastian, kepercayaan dan keyakinan saat ini. Katanya, rakyat membutuhkan bukti, bukannya janji.

Soal pernyataan ini, saya menangkapnya, bahwa Ibas tengah menyindir jebloknya kondisi perekonomian Indonesia saat ini, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Sekaligus, lewat pernyataannya tersebut, Ibas juga seolah ingin menyiratkan pesan, bahwa kepemimpinan SBY jauh lebih baik. Khususnya di sektor perekonomian.

Boleh jadi, perekonomian zaman SBY relatif lebih stabil. Namun dia (Ibas) lupa, bahwa keterpurukan ekonomi Indonesia saat ini bukan semata-mata karena ketidakmampuan Presiden Jokowi dalam memerintah atau menerbitkan kebijakan. Akan tetapi, lebih didasari oleh mewabahnya pandemi virus corona atau covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline