Lihat ke Halaman Asli

Djoko Tjandra dan Dua Korban "Pesonanya"

Diperbarui: 16 Juli 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

WARGA negara Indonesia dibuat terheran-heran, dengan begitu gampangnya buronan kelas kakap atas kasus korupsi pengalihan hak tagih (Cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, bisa wara-wara di tanah air.

Parahnya, keberadaan Djoko Tjandra di tanah air tidak sembunyi-sembunyi. Pria kelahiran 27 Agustus 1951 tersebut, berani menampakan batang hidungnya ke beberapa pihak, di tanah air.

Bukan understimate. Namun, sejujurnya saya jadi tak habis pikir, bagaimana bisa seorang buronan kelas kakap seperti Djoko Tjandra bisa sengan santuynya melenggang kangkung di hadapan mulut singa (Baca : Indonesia, yang telah menjadikan Djoko, dalam daftar pencarian orang).

Padahal, sejatinya sebagai buronan, hampir dipastikan atau mayoritas akan sangat menghindari untuk kembali ke negara asal. Alasannya jelas, takut ditangkap dan lain sebagainya.

Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Djoko Tjandra. Dia yang konon katanya telah menjadi warga negara Papua Nugini, malah "nekad" kembali ke tanah air. Maksud tujuannya, untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus yang menjeratnya.

Tak pelak, saat mengetahui Djoko Tjandra pernah berkeliaran di tanah air. Pemerintah sibuk kasak-kusuk mencari dalih, agar tidak dianggap teledor atau kecolongan oleh publik. Walau, pada kenyataannya mereka tak bisa mengelak, memang sejatinya telah kecolongan.

Kondisi pemerintah makin terpukul, setelah muncul berita di beragam media mainstream, Djoko Tjandra sempat membuat e-KTP sendiri, di Kelurahan Grogol Selatan, Jakarta Selatan. 

Hebatnya, kartu indentitas dirinya itu bisa rampung dalam tempo 30 menit saja.

Sesakti itukah Djoko, sehingga mampu mengelabui pejabat kelurahan? Tentu tidak. Djoko Tjandra ternyata dibantu langsung oleh lurah setempat, Asep Subahan.

Pertanyaannya, apakah betul, Asep Subahan tidak mengetahui, kalau Djoko Tjandra adalah buronan kakap, yang begitu dicari selama belasan tahun lamanya?

Saya kira, naif jika Asep Subahan beralasan, tidak mengetahuinya. Jujur, saya berpikir, bahwa bantuan yang disodorkan Asep lebih karena dirinya tertarik pada pesona Djoko Tjandra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline