Lihat ke Halaman Asli

Kocok Ulang Kabinet atau Publik Kecewa?

Diperbarui: 11 Juli 2020   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AyoSemarang

SETELAH berhembus kencang, isu reshuffle kabinet belakangan mulai mengendur kembali. 

Terlebih, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengatakan bahwa masyarakat agar tidak lagi membahas tentang wacana perombakan para pembantu presiden. Sebab kinerja kabinet Jokowi selama ini sudah dianggap lebih baik.

Pratikno juga sempat mengatakan, bahwa ancaman Presiden pada sidang kabinet paripurna, Kamis (18/06/2020) lalu sebatas efek kejut untuk melecut kinerja para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) supaya bekerja jauh lebih baik lagi.

Dengan adanya pernyataan Pratikno, setidaknya telah membuyarkan segala spekulasi yang berkembang pasca beredarnya video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang kabinet paripurna, Minggu (28/06/2020). 

Pada kesempatan tersebut, Presiden sempat melontarkan ancaman pembubaran lembaga dan reshuffle kabinet.

Padahal berdasarkan spekulasi dan hasil rilis lembaga survey yang berkembang, tidak kurang 10 nama menteri yang layak untuk direshuffle. 

Diantara 10 nama ini diantaranya ada beberapa sosok yang boleh disebut sebagai orang kuat yang ada dalam tubuh KIM.

Sebut saja nama-nama tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Selain itu sempat juga beredar rilis data hasil perombakan kabinet baru. Bahkan, saya juga sempat menerima data rilis tersebut melalui pesan WhatsApp dari seorang sahabat, yang menyebutkan bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir bergeser menjadi Menteri Perdagangan. 

Sedangkan posisinya digantikan oleh Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Tapi ternyata, hasil lembaga survey akhirnya hanya menjadi bumbu pelengkap dari hiruk pikuknya isu panas reshuffle. Sementara rilis data yang sempat masuk pada kontak WhatsApp saya pun tak lebih dari sekedar berita bohong atau hoaks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline