DIKETAHUI, setelah beredarnya video sidang kabinet paripurna pada Minggu, (28/06/2020) lalu, wacana perombakan kabinet atau reshuffle begitu mencuat ke permukaan.
Hal tersebut dipicu oleh nada bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet paripurna, Kamis (18/06/2020) tersebut sangat tinggi bahkan cenderung marah-marah.
Karena orang nomor satu di Republik Indonesia ini masih melihat bahwa kinerja seluruh jajaran pembantunya yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), biasa-biasa saja serta tak memiliki sense of crisis di tengah serangan pandemi virus corona atau covid-19.
Dipantik dari kekesalan atas kinerja "buruk" para menterinya ini, Presiden Jokowi sampai melontarkan ancaman pembubaran lembaga dan reshuffle kabinet.
Utak-atik tentang nama-nama menteri yang layak direshuffle pun "dipertontonkan" oleh publik dan para pengamat politik, termasuk lembaga survey.
Hasilnya, tak kurang dari 10 nama menteri yang menurut pandangan mereka (Baca : publik, pengamat dan lembaga survey) kinerjanya tak sesuai harapan dan layak diganti.
Salah satu nama menteri yang kerap disebut diantaranya adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gator Subroto tersebut dinilai tidak memiliki gebrakan signifikan dalam penanganan pandemi covid-19. Akibatnya virus asal Wuhan, China tersebut merajalela di tanah air.
Jamak, jika banyak kalangan memprediksi bahwa Terawan menjadi salah satu nama menteri yang layak untuk direshuffle.
Benarkah demikian?
Bisa ya bisa tidak. Toh, perkembangan terakhir, wacana reshuffle pun masih belum jelas dilaksanakan dalam waktu dekat.