Lihat ke Halaman Asli

Di Tengah Ancaman Reshuffle, Prabowo-Airlangga "Cuek Bebek" Urus Politik

Diperbarui: 8 Juli 2020   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detikcom

VIDEO rapat kabinet paripurna pada Kamis (18/06/2020) yang diunggah lewat akun youtube Sektetariat Presiden telah menjadi viral dan memantik spekulasi kemana-mana.

Ya dalam unggahan video yang mulai disebar pada Minggu (28/06/2020) tersebut mempertontonkan aksi jengkel, mangkel bahkan marah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para pembantuna yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Kemarahan yang diperlihatkan orang nomor satu di republik ini pangkal masalahnya adalah karena para pembantunya (Baca : menteri) masih bekerja biasa-biasa saja. Padahal situasi negara tengah berada dalam "kepungan" pandemi virus corona atau covid-19.

Dengan alasan tersebut, Presiden Jokowi menilai bahwa para menterinya ini tidak memiliki sense of crisis. Padahal dalam situasi negara sedang krisis dibutuhkan kinerja dan kebijakan yang extraordinarry.

Puncak dari rasa marahnya ini, mantan Wali Kota Solo tersebut akhinya melontarkan dua ancaman yang sangat membuat para menterinya ketar-ketir. Pertama akan membubarkan kelembagaan tertentu dan mereshuffle kabinet.

Mendengar kata "reshuffle", saya kira bagi para menteri bagai didatangi malaikat kematian, yang kapanpun mau bisa mencabut nyawanya.

Sejauh ini masih simpang siur. Apakah ancaman dari Presiden Jokowi tersebut adalah benar-benar akan diwujudkan dalam waktu dekat atau sebenarnya hanya gertak sambal alias sandiwara untuk melecut kinerja para menterinya agar lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Terutama di saat bangsa dan negara sedang diserang pagebluk.

Saya tidak ingin mempersoalkan, apakah ancaman ini serius atau sandiwara. Tapi yang pasti dalam padangan saya, keduanya memiliki maksud yang mulia, yaitu menginginkan kinerja pemerintaj jauh lebih baik.

Dalan kesempatan ini, saya ingin menyinggung tentang pasca wacana atau ancaman reshuffle tersebut terlontar dari Presiden Jokowi.

Sejatinya, setelah mendapatkan ancaman dari sang boss,  kinerja seluruh menteri yang tergabung dalam KIM lebih mampu memperlihatkan kesungguhannya dalam bekerja. Tanpa kecuali. Baik itu menteri dari kalangan tekhnokrat, profesional ataupun partai politik. Karena sejatinya rakyat tidak akan melihat latar belakang si menteri, melainkan kinerja dan kebermanfaatannya.

Tanpa maksud untuk suudzon, nyatanya fakta yang terjadi di lapangan masih ada beberapa menteri yang masih sibuk mengurus kepentingan pribadi dan golongannya sendiri. Setidaknya hal ini saya lihat di media televisi atau saya baca di media online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline