Lihat ke Halaman Asli

Mau tapi Malu ala Partai Demokrat

Diperbarui: 3 Juli 2020   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterpolitik.com

"Bro, yuk, makan. Tenang aja, aku yang bayarin!"

"Ah, sok aja. Aku di sini aja!"

"Udah lah, jangan sungkan-sungkan! Ayo, mumpung aku lagi baik."

"Beneran?"

"Iya. Benar."

"Ya, ayo atuh. He .. he"

PERCAKAPAN di atas menggambarkan seseorang yang sebenarnya mau diajak makan. Namun karena rasa malu, dia tidak langsung mengiyakan ajakan kawannya itu. 

Baru, setelah mengetahui adanya keseriusan dan setengah dipaksa barulah si kawan tadi menerima ajakannya. Istilah kata, hal itu disebut "malu-malu tapi mau".

Nah, istilah malu-malu tapi mau atau sebaliknya mau tapi malu, sepertinya tengah berkembang di tengah-tentah elite politisi.

Penyebabnya adalah mencuatnya isu reshuffle kabinet dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang disampaikan pada acara sidang kabinet paripurna, Kamis (18/06/2020).

Ancaman reshuffle tersebut sebenarnya baru diketahui publik, setelah unggahan video sidang kabinet yang dihadiri oleh para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) beredar di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/06/2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline