Lihat ke Halaman Asli

April Fools Day dan Rentetan Bencana yang Dianggap Candaan

Diperbarui: 1 April 2020   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/ foto: pixabay


Belum juga bangun dari kasur, tetiba smartphone saya berdering dan ternyata itu adalah telpon dari (katanya) salah satu sekolah di Jepang.

Inti dari telpon tersebut adalah memberitahukan pada saya bahwa saya diterima di salah satu universitas di Jepang, untuk mempelajari bahasa Jepang selama 1 tahun 6 bulan.

Memang sebelumnya saya sempat meng-apply salah satu beasiswa bahasa Jepang yang bermarkas di Indonesia yakni green project. Namun hingga saat ini belum ada kabar lebih lanjut terkait beasiswa green project tersebut.

Setelah perbincangan dengan pria di telpon tersebut yang cukup panjang, akhirnya dari ujung telpon keluar satu kata, "April Mop". Dan itu adalah telpon dari kawan saya.

Saya yang tahu telah diperdayai, spontan mengumpat ala Jawa Timur-an, "Juanc*k". Lawan bicara saya yang ditelpon, dengan bangganya melepas tawa puas seolah telah berhasil memperdaya korbannya.

Awal Kemunculan April Fools Day

April Mop atau April Fools Day (istilah Inggris) merupakan tradisi yang telah lama ada. Disebut April fools day, karena pada setiap tanggal 1 April semua orang di bumi diberikan kelonggaran untuk memberitakan kabar bohong (hoax), menipu rekannya hingga melakukan hal-hal konyol lainnya.

Seolah-olah, kebebasan berekspresi seperti yang tertuang pada UUD'45 pasal 28 itu hanya terjadi 1 tahun sekali yakni pada 1 April. Tanpa takut ditangkap polisi atau UU ITE karena menyebarkan berita hoax.

Tidak begitu pasti kapan tradisi April Mop ini dimulai. Namun dari laporan History April Mop dimulai sekitar tahun 1582 ketika Prancis mengganti kalender Julian ke kalender Georgorian. Perubahan ini terjadi atas permintaan dari Council of Trent (dewan gereja katolik) Prancis sejak tahun 1563.

Setelah beralih kalender di tahun 1582, masyarakat banyak yang kebingungan menentukan jatuhnya tahun baru.

Perlu diketahui, tahun baru kalender Julian dimulai saat musim semi. Atau pada akhir Maret yakni awal April. Sementara, di kalender Gregorian yang sekarang digunakan, tahun baru jatuh pada tanggal 1 Januari. Di masa tersebut, berita tidak tersebar dengan cepat seperti sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline