Tanggal 9 Desember 2015 adalah tanggal yang menggembirakan bagi sebagian Keluarga di Sul Sel yaitu yang menang ,memenangi suara Rakyat pada hari itu ada begitu banyak pasangan yang maju untuk menjadi Pemimpin Daerah di masing masing Kabupaten yaitu 11 Kabupaten di Sulsel.
Memang Pilkada kali ini juga syarat dengan seru seruPilkada ,seperti di Gowa ada Adnan Pucricha yang berani menantang tantenya sendiri Tenriolle Yasin Limpo , itu semua karena ayahnya yang dua kali jadi Bupati Ichsan Yasin Limpo merasa jabatan Bupati itu uenak tenan jadi sayang kalau dibagi ke Saudara, mending sama Anak sendiri, lebih gampang mengaturnya,
jadilah sang Tante Tenriolle Yasin Limpo jadi bulan bulanan adik dan ponakannya sendiri, memang Pilkada ini tanpa perasaan sama sekali. he he he.Ada Wattnummani sang penantang abadi Andi Maddusila yang tidak kapok kapok masuk ke Pilkada sudah dikalahkan sama Ichsan Yasin Limpo 2 ( dua ) kali sekarang melawan anak dan Saudara Ichsan pun kelihatannya juga jatuh lagi.
tanpa menyisakan belas kasihan. Memang khusus untuk Gowa ini Amunisi sang Petahana ( Ichsan Yasin Limpo) sangat kuat karena dia menjabat Bupati dua periode dan lagi punya kantong yang cukup tebal, apalagi di Gowa sumber uang cukup menggiurkan ada tambang Galian C yang tak habis habis dari longsoran Gunung Bawakaraeng buat nimbun Makassar dengan pasirnya yg tidak habis habis dan kerikilnya.
Di Maros sang Petahana Hatta Rahman tanpa kesulitan berjaya meremukkan lawan lawannya dengan dominasi suara yang signifikan, yang agak kesulitan itu di Pangkep Bupati Petahana melawan Wakilnya pak Asegaf yang ingin naik kelas jadi Bupati dan pertarungan disini sangat sengit, Syamduddin Hamid sang Bupati yang dikenal kantongnya tebal dengan banyak Usaha bersama Saudaranya melawan Wakil Bupati yang cukup miskin , pak Assegaf yang konon rumahpun di Pangkep tidak punya dan hasilnya sementara masih di perdebatkan karena selisih suaranya sangat tipis dan bisa di adukan ke MK hanya terpaut 1-2% saja. tetapi yang menarik disini bahwa Wakil tidak sejalan dengan Bupati sehingga melawan Bupatinya , ini pelajaran kepada Bupati yang terpilih untuk menjaga Hubungan dgn baik dengan wakilnya jangan main sendiri,serakah sendiri dan menangani semua semuanya sendiri akhir dilawan seperti di pangkep ini , dan ini membuat repot ,buktinya hasilnya cukup berimbang dan potensi konfliknya besar karena suara menjadi berimbang.
Bergeser ke Barru , disini pertarungan sengit antara Andi Muh Idris Syukur sang petahana ditantang kedua kalinya politikus kawakan H Malkan Amin, hasilnya suara mereka hanya terpaut satu persen lebih dan hebatnya Petahana lah yang unggul , ini adalah pukulan yang kedua buat Malkan Amin yang kalah kedua kalinya di Barru, padahal semua juga orang tahu Kaliber Malkan Amin yang terkenal, hanya saja saya melihat sosok Malkan Amin ini kurang merakyat seperti Andi Idris Syukur sehingga walaupun populer dia masih dikalahkan oleh Petahana yang memang sudah dikenal setiap hari oleh Masyarakat.
Beberapa kali saya ingin bertemu Pak Malkan Amin di rumahnya di Bilangan haji Bau Makassar tetapi kelihatannya terlalu tinggi posisinya untuk bertemu petugas asuransi , jadi saya menangkap kesan Pak Malkan Amin ini kurang bisa bergaul dengan kalangan bawah sehingga memang sudah cocok kalau dia dikalahkan oleh Andi Idris Syukur yang bisa menghadiri undangan perkawinan warganya dengan suka cita dimana mana tempat.
Yang menarik Adnan Puricha juga menang di Gowa memakai jalur Perseorangan , tetapi Ichsan Yasin Limpo sempat mengamankan PAN,GErindra dan PDIP mendukung puteranya ,sehingga ketiga partai tersebut tidak bisa dipakai Kandidat lain untuk bertarung di Gowa , anehnya di kertas suara gambar ketiga partai tersebut tidak muncul tetapi beredar kabar ketiga partai tersebut sudah di Amankan oleh Ichsan Yasin Limpo di Jakarta, pelajaran dari kasus ini artinya kalau mau bertarung memang Partai partai yang mahal harganya itu mesti disediakan vitamin yang cukup juga , sehingga bisa dipakai untuk pintu mendaftar di KPU , jika tidak maka Partai partai tersebut cukup sulit memberikan makan siang gratis pada Kandidat.
Di Tana Toraja , sebagai daerah yang juga syarat dengan makna karena pertarungan Thefilus Allorerung ( petahana) melawan kandidat 2010 yang tadinya berpisah yaitu Nico Biringkanae dan Victor Datuan Batara yang kesempatan ini bersatu melawan sang Petahana, hasilnya, Nico dan Victor bisa menumbangkan sang Petahana , hal ini terjadi karena di Tana Toraja ditenggarai pembangunan kurang berjalan dengan baik,cukup sulit menemukan jalur jalur jalan yang mulus disepanjang jalan ke kecamatan dan desa desa.
hal ini berbeda di Gowa dimana Ichsan Yasin Limpo cukup leluasa membangun Jalan jalan beton dimana mana yang konon karena hubungannya dengan Gubernur sebagai Kakak adik yang menyebabkan Alokasi Jalan yang tadinya ke Kabupaten lain dengan kedekatan sebagai Saudara Ichsan bisa meminta Jalan itu dibangun dulu di Gowa, sebagaimana kita lihat di Gowa cukup banyak jalan yang dibangun dengan biaya yang tidak sedikit. bahkan pernah menjadi headline di Koran Fajar Makassar betapa anggaran jalan di Gowa itu sangat besar dibanding daerah daerah lain di Sulawesi Selatan
Meskipun Sosok Ichsan Yasin Limpo dikenal tidak seramah Kakaknya Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sul sel ) tetapi keberhasilan mamasukkan investor ke Gowa cukup bisa dilihat dengan masuknya Perumahan Ciputra Ke Gowa ,dan juga Royal serta Mayora dan Group Galesong serta banyaknya ijin pembangunan Perumahan di Kab Gowa sepanjang jalan menuju Lapangan Golf Padi Valley Gowa.