Makassar September 2012.- Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin punya mimpi menjadikan Makassar kota dunia dalam beberapa kesempatan slogan itu senantiasa diucapkan disebutkan di banner di spanduk dan dimana mana kesempatan.
Tapi dalam pengamatan saya selaku warga disekitar Makassar dan bekerja di Makassar kota Makassar dibawah kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin bukan menjadi kota dunia tapi menuju kota yang gagal.
Faktanya hari demi hari kemacetan semakin menjadi jadi dihampir semua sudut kota ,kendaraan bercampur baur: Sepeda Motor,Mobil,Bentor, sudah tidak muat lagi dijalan jalan bahkan dijalan Utama Makassar seperti Perintis Kemerdekaan dan Jl A.P.Pettarani Jl St Alauddin Makassar.
Makassar bukan lagi kota yang nyaman untuk warganya,diperlukan rata rata waktu tempuh 1 jam untuk bergerak hanya untuk jarak 20 km dikota ini dengan kendaraan .
Kendaraan Umum yang tidak nyaman seperti "pete-pete" atau mobil kecil bermuatan10 orang menjadikan warga kota dan sekitar Makassar menyerbu "dealer sepeda Motor" dan membanjiri jalanan dengan sepeda motor.
Tingkat ketegangan di jalan rata pada jam pagi berangkat ke kantor dan jam sore pulang kantor mengalami ketegangan yang luar biasa ..bentuk dari kegagalan Pemerintah Kota Makassar dalam bersinergi dengan Masyarakat dan Pemerintah Propinsi serta Pusat dalam menangani transportasi Massal yang nyaman,terjangkau dan ramah lingkungan serta mencukupi.
JL AP.Pettarani yang tadinya hijau sekarang dibabat ditanami aspal untuk memenuhi dahaga sepeda motor dan mobil yang memenuhi jalan ini tetapi kelihatannya ini bukanlah solusi yang bijaksana.
Penghentian pemakaian sepeda motor di Kota Makassar dan pembatasan operasional Mobil Pribadi mesti diterapkan oleh Walikota dan dikukung Pemerintah ( Pusat dan Propinsi ) serta Masyarakat, jika menginginkan kota yg nyaman bagi penghuninya.
Kompensasi dari ditiadakannya sepeda motor dalam kota adalah Angkutan Kota yang nyaman dan massal seperti Monorel dan atau Busway minimal 20 koridor:
- Daya Pettarani
- Daya Sungguminasa
- Daya Sentral
- Daya Pelabuhan
- Daya Sudirman
- Daya Ratulangi
- Alauddin Sentral
- Alauddin UNHAS
- Alauddin Cenrawasih
- Alauddin Pelabuhan
- Alauddin Kima
- Barombong Sentral
- Barombong Kima
- Barombong Alauddin
- Hertasning Pelabuhan
- Hertasning Urif Sumihardjo
- Bandara - Karebosi
- Bandara Alauddin
- Perintis Kemerdakaan Sudirman
- Antang Kerebosi
Dengan asumsi mengangkut 100 penumpang per mobil maka 1.000 unit 100ribu orang per play sehingga dalam jarak tempuh 20 km pergi pulang dapat meganngkut 200ribu penumpang.