Lihat ke Halaman Asli

Saat Ini Arah Angin Berubah ke Prabowo-Hatta

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memang tidak serta merta dan tiba tiba tetapi perlahan dan pasti arah angin sudah berubah ke Prabowo Hatta.

Sudah bukan rahasia lagi saat saat pertama Dubes dubes asing negara sahabat di Jakarta lebih condong merapat ke Jokowi dan Kini setelah putaran kampanye sudah dimulai dengan berjalan 5 hari  sejak tanggal 4 Juni 2014 keadaan sudah mulai berbalik.

kemaren beberapa Negara sahabat telah mengajukan kontak untuk bertemu Prabowo Subianto, tentu saja keinginan untuk bertemu ini tidak datang tida tiba, tetapi adanya temuan Intelejen Negara masing masing  bahwa keadaan saat ini sudaah mulai Berubah.

MASSIFNYA serangan udara TV One  yang terus menerus menggempur rumah rumah penduduk dengan TAYANGAN  Dukungan Ormas,Pribadi,Organisasi,Partai Politik, Kepemudaan,Mahasiswa,Buruh,Dokter,Guru,Nelayan,Petani,Guru Besar,Jenderal, artis dan pekerja seni dan yang paling baru adalah anggota DPD ,kaum perempuan,perkumpulan Mahasiswa ,para Kyai dan Ulama ualama berpengaruh di Jawa,Habib,.kyai kampung,bahkan Pemuda dan Pemudi  terus mengaris di RUMAH POLONIA.

geberan Gelombang ini terus menerus menggempur telinga telinga orang Indonesia dan pada akhirnya akan jengah  juga melihat pemberitaan TV Berita satu,Tempo,Kompas,TV Metro ,Tribun news yang kelihatan lebih condong memuat banyak sisi kekurangan Prabowo Hatta, media yang ini terus menerus bahkan bisa disebut menyebarkan rasa  kurang simpatik kepada calon pemimpinnya sendiri . tapi itulah politik pembentukan  opini yang kebablasan. saya menyebutkan Demokrasi yang kebablasan atau rusak kalau ingat makanan tape beras lah ini tape yang sudah lewat 5 hari raginya terlalu memabukkan dan tidak disukai lagi oleh kebanyak lidah dan penikmat kuliner.

Sementara TV One tak perduli dan terus menerus menyebarkan berita RUMAH POLONIA seraya berteriak dari host hostnya  untuk  kampanye damai , tidak saling menjatuhkan , bahkan secara proporsional TV One juga tetap menyampaikan berita dukungan ke Jokowi JK di berbagai tempat di Indonesia termasuk kegiatan kampanyenya.

Aksi simpatik MEDIA pendukung Prabowo Hatta, termasuk  ILC yang berhenti tayang selama kampanye menurut Karni Ilyas menunjukkan kedewasaan TV One yang menyebut dirinya BEDA.

Kegagalan media  seperti Tempo,Kompas, Tribun news,Berita Satu TV ,Detik untuk  betul betul netral tidak terjadi  itulah yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menonton Indonesian Idol atau Akademi dangdut serta tayangan  lainnya .

Tetapi Berita dari RUMAH POLINIA ini memang GILA dan membuat pusing Kubu Jokowi JK , masalahnya adalah setiap hari ada begitu banyak  Dukungan yang datang dan terus menerus sepanjang hari sampai malam, dan jika ini terus menerus berlangsung sampai tanggal 8 Juli 2014  maka sudah bisa dipastikan  Prabowo Hatta akan memenangkan pertarungan pada kisaran 55 s.d 60 % suara Nasional  atau bahkan bisa mencapai 70 % dengan mengambil suara orang orang yang tadinya Golput menjadi memilih Prabowo Hatta, pemilih yang Golput ini bisa berada pada angka 35 % dan jika  sekarang Prabowo hanya disukai 40-45 % saja ditingkat elektabilitas maka suara mengambang yang masih abu abu ini bis apindah 20 % saja akan membuat Prabowo memenangkan Pemilihan .

Memang Jokowi JK sudah berada pada tataran 40 % juga  dan sekarang pertarungan ada pada Pemilih yang masih ragu atau yang mau Golput. Berita di face  book , twitter dan juga sosial media lainnya yang cenderung banyak menyajikan kampanye kurang baik akan di  tinggalkan dan Masyarakat akan memilih yang lebih damai.

Prabowo Juga di untungkan dengan adanya bulan puasa  dimana issue pengawasan khutbah di mesjid oleh pihak PDIP akan menjadi iussue yang panas dan  membuat para jamaah berbalik mendukung Prabowo Hatta karena merasa PDIP tidak punyak hak memata matai mesjid dan para penghotbah yang memberikan tauziah disana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline