Lihat ke Halaman Asli

Shamier Pare News

LBH PWI SULSEL

Polisi Temanta Lahir di Kota Parepare Sulsel

Diperbarui: 25 April 2016   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Komunitas Polisi Temanta, wil. Soreang, Parepare, Sulsel, Ir. Kaharuddin Kadir mendungkung program Polisi Temanta Karena masyarakat menjadikan polisi bagi dirinya sendiri, sehingga tercipta rasa aman --Foto: Shamier-

  • Angka Kriminalitas Turun, Masyarakat Rasakan Aman

PAREPARE, Sulsel --  Komunitas Polisi Temanta wilayah Polsek Soreang melaksanakan kegiatan ramah tamah dan sykuran atas berakhirnya program polisi temanta menyangkut masalah kawasan bebas  pencurian motor (curanmor) dan menyambut lagi program jilid kedua mengenai masalah kawasan bebas narkoba.

Kegiatan ini cukup menajubkan karena masyarakat yang berbondong-bondong ikut berpartisipasi menyukseskan acara ini diwilayah kawasan polisi temanta kelurahan Bukit Indah kecamatan Soreang kota Parepare, Jumat (22/4) malam.

Kegiatan ramah tamah dan syukuran ini dilakukan oleh komunitas polisi temanta yang dikordinir langsung, Kaharuddin Kadir, selaku tokoh masyarakat kota Parepare memberikan dukungan kepada Bhabinkamtibmas, Aiptu Nurayni A Amir yang menjadi juara satu kawasan Polisi temanta se Kota Parepare dan mendapat hadiah bergilir Polsek Soreang sebagai polsek terbaik dibawah komando AKP H Muhabar.

Kaharuddin, melalui sambutanya mengatakan, berakhirnya polisi temanta menyangkut masalah kawasan bebas curanmor bukan berarti kegiatan ini tidak lagi dilaksanakan, tetapi komunitas Polisi temanta wilayah Sorenag justru mendukung program polres Parepare untuk melanjutkan program polisi temanta dalam segmen kawasan bebas Narkoba.

Sehingga komunitas polisi temanta menyambut program selanjutnya dengan teman kawasan bebas narkoba,”jadi pertama kali kami komunitas polisi temanta wilayah sorenag menjemput program polisi temanta dengan tema kedua yakni selamat datang kawasan bebas narkoba, duluan kami jemput serbelum dilaunching secara resmi oleh pemerintah dan polres Parepare,”kata Kaharuddin.

Kenapa Komunitas sangat merespon dan mendukung program ini, karena satu-satunya program inilah yang dilakukan oleh pihak kepolisian di kota Parepare yang bisa bermounikasi atau bersentuhan dengan masyarakat kota Parepare,”kami baru rasakan betapa dekatnya masyarakat dengan polisi, dulu sebelum program ini polisi dan masyarakat saling bersebrangan dimana masyarakat tidak mau berbaur dengan polisi karena selama ini dimata masyarakat polisi itu bahaya, tapi program ini ternyata sangat menyentuh kekakraban kami antara masyarakat dengan polisi,”kata Kahar.

Itulah, kata Kahar, mengingkan program ini berlanjut, karena dalam menjaga kemanana dikota ini khususnya diwilayah polsek soreang maka harus melibatkan masyarakat untuk memberantas tindakan kejahatan,”jika masyarakat sudah menjadi polisi bagi dirinya sendiri maka kota ini sudah aman dan terkendali, karena antara polisi dan masyarakat sudah menyatuh dalam menjaga kamtibmas,”:tuturnya.

Selama program ini berjalan, kata Kahar, banyak kegiatan dilakukan oleh komunitas Polisi temanta yang melibatkan warga tersebut dengan cara iktu bergerak bersama dengan mensosialisasikan program polisi temanta bebas kawasan curanmor dan terbukti kawasan yang ada di kecamatan sorenag terbentuk tidak ada tindak kejahatan curanmor sehingga wajar saja Kapolres parepare, AKBP Alan Gerrit Abast mendapat penghargaan sebagai Kapolres terbaik di Sulselbar mengenai tingkat keamanan.

Selain keberhasilan adanya penghargaan oleh Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hatanto sebelumnya sebagai Kapolres berinovasi tahun 2016 ini, ternyata juga sesuai hasil tingkat survey di lapangan melalui lembaga CRC hasilnya tingkat kemananan dirasakan oleh masyarakat setelah adanya program poliis temanta sekitar 92 persen,”jadi ini sudah membuktikan keamanan kita lebih baik dari pada daerah lain, makanya kami komunitas sangat mendukung program ini karena masyarakat merasakan keamanan didaerahnya masing-masing,”tuturnya singkat.

Ada beberapa kegiatan sosialisasi lakukan seperti sosialisasi keliling dengan memakai kendaraan untuk memberikan informasi masyarakat tentang waspada curanmor, memasang stiker, semua identita sbhabinkamtibmas wilayah soreang dilengkapi dengan nomor telpon sehingga mastyarakat bisa menghubungi jika terjadi ada tindak kejahatan diwilayahnya, lalu memasang baliho dan spanduk, memakai baju komunita spolisi temanta, dan sebagainya demi membudayakan program ini menjadi program pilot project di kota Parepare.”kalau kami masyarakat dilibatkan dalam menjaga kamtibmas, maka polisi tidak lagi bekerja keras dalam menjaga keamanan,”tuturnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline