Lihat ke Halaman Asli

Samira

Penyuka kopi dan heningnya malam

Ayah

Diperbarui: 12 Juni 2021   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: thewriters.id

Terdiam dibalik jendela, menikmati bintang

dengan perasaan yang menyayat

Buliran air menetes tiada henti dari sudut mata

Mengenang engkau dari kejauhan tanpa bisa mengapai

Dulu aku merasakan kasih sayangmu

Dulu aku selalu mendengarkan kisah-kisah mu

Dulu aku yang selalu bermanja dipangkuanmu

Semoga engkau tahu betapa besar artimu bagi ku, Ayah.

120621

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline