Lihat ke Halaman Asli

Ananda Sukarlan dan "Ajaran" Kanisius

Diperbarui: 14 November 2017   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kanisius, pendiri Traveloka dan orang-orang yang hadir di Acara perayaan 90 tahun Lembaga Kanisius Kolese sepatutnya mengklarifikasi bahwa pernyataan Ananda Sukarlan adalah pendapat pribadinya bukan pendapat jama'ah yang hadir.

Khusus untuk Kanisius harus menyampaikan permintaan maafnya terhadap Gubernur DKI atas insiden malam itu. Karena dengan sengaja atau tidak Kanisius telah membiarkan Penghinaan terjadi di depan mata kepala mereka, terhadap Gubernur yang terpilih secara Sah sesuai konstitusi NKRI. Anies hadir dalam perayaan tersebut atas undangan pihak Kanisius. Dimana letak Adab Kanisius dalam menghormati Tamu?

Dalam Islam memuliakan dan menghormati Tamu adalah sebagai bukti bahwa kita Makhluk Tuhan yang beriman.

"Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari).

Tuduhan Ananda Sukarlan atas kemenangan Anies Baswedan di Pilkada DKI yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan ajaran Kanisius, patut dipertanyakan.

Ajaran apa dan bagaimana??

Faktanya yang terlihat malam itu adalah Ananda Sukarlan menunjukkan kebencian dan dendam kesumatnya.

Mungkinkah ini ajaran yang dimaksud??

Maka demi menjaga Izzah dan Marwah Lembaga Pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Toleransi dan ke-Bhinekaan. Pernyataan sikap dan permintaan Maaf Kanisius adalah sebuah Keniscayaan.

#SalamCinta

#SalamPancasila

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline