Tepuk tepung tawar merupakan tradisi asal Melayu Riau. Tepuk tepung tawar tradisi yang wajib dilakukan oleh masyarakat Melayu ketika melakukan sebuah syukuran biasanya di lakukan seperti mengadakan acara pernikahan, melakukan khitanan, memberikan nama anak, mengadakan syukuran rumah baru, dan juga syukuran untuk jamaah yang akan pergi haji.
Upacara ini merupakan doa untuk keselamatan dan kesejahteraan. Alim ulama ditempatkan sebagai penepuk tepung tawar terakhir karena ia sekaligus menutup rangkaian prosesi dengan membacakan doa. Dan orang yang mengikuti upacara tepuk tepung tawar berjumlah 5,7,9, atau 13 orang tepuk tepung tawar harus ganjil, tidak boleh genap, karena ganjil melambangkan keseimbangan.
http://disbud.kepriprov.go.id/tepuk-tepung-tawar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H