Lihat ke Halaman Asli

Samhudi Bhai

Wong tani

Jangan Punya Rasa Tinggi Hati di Hari yang Fitri

Diperbarui: 6 Mei 2022   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ucapan idul fitri/dokpri

Hari raya idul fitri 1443 H yang bertepatan dengan hari senin 2 mei 2022 sudah 4 hari ini telah berlalu.

Bulan Ramadhan yang penuh ampunan, keberkahan dan pahala sepertinya sangat cepat berlalu. Bagi yang mengamalkan tentu akan merasa dan begitu berat berpisah dengan bulan suci tersebut. Baru juga kemarin berjumpa dan kini telah berganti dengan bulan Syawal.

Sungguh beruntung bagi orang yang diberikan kesehatan oleh Allah Swt dan dipergunakan untuk beribadah kepada Allah Swt karena belum tentu ditahun depan dapat berjumpa kembali dengan bulan ramadhan.

Oleh karena itu banyak Kyai dan Ustadz yang memberikan tausyiah tentang keutamaan bulan ramadhan yang diantara jika diketahui oleh manusia maka tentu meminta agar sepanjang hayat dijadikan bulan Ramadhan. Hal ini sebagai mana lagu Maher Zen yang begitu berat melepas bulan Ramadhan yang suci.

Jaluk Pengampura Tradisi Wong Brebes 

Tradiai nyadran/dokpri

Hari raya idul fitri baru saja berlalu meskipun demikian moment lebaran tidak akan terlupakan begitu saja.

Kesibukan demi kesibukan menjelang dan sesudah lebaran nampaknya sudah berlalu dan kini sebagian orang telah beraktifitas kembali meneruskan pekerjaannya.

Sebagian keluarga yang mudik kini juga telah berangkat kembali menuju Jakarta dan aktifitas ini tampak dari jalan pantura Brebes Jawa Tengah mulai terlihat padat dengan arus balik 2022 setelah puas bersilaturahim dengan orang tua.

Sebagaimana nyadran kepada sanak saudara yang dari dulu hingga sekarang masih tetap eksis dan akan terus menjadi tradisi yang melekat dikampung Brebes Jawa Tengah.

Ucapan idul fitri pun hingga kini masih bertebaran khususnya diberbagai media sosial seperti messenger, whatsapp dan instagram baik pribadi atau pun publikasi.

Jangan pernah punya rasa tinggi hati dihati nan fitri seperti lebaran idul fitri karena niat ingin mengucapkan hari raya idul fitri pada sesamanya.

Ucapan idul fitri itu doa untuk semuanya, lalu mengapa masih saja banyak yang tidak mau mengucapkan kata maaf saat lebaran? Hanya dengan satu alasan yakni malu karena mungkin lebih tua atau lebih muda yang pasti judulnya malu atau bisa jadi karena yang lainnya misale menganggap dia orang miskin dan aku kaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline