Sebagai orang beriman harus yakin bahwa semua apa yang dimilikinya adalah milik Allah Swt termasuk harta benda yang hanya titipanNya.
Sebelumnya telah Saya bahas tentang hukum sedekah bagi orang muslim atau orang Islam yang mana setiap harta yang dimilikinya disitu ada sebagian milik fakir miskin.
Tergantung bagaimana seseorang tersebut mengolahnya, apakah digunakan untuk sedekah pada fakir miskin atau pun di monopoli sendiri.
Mungkin sering mendengar keutaman atau pun rahasia dari sedekah yang digunakan atau pun dibelanjakan di jalan Allah Swt dan semakin banyak sedekah semakin berkah pula kehidupannya.
Seperti contohnya bersedekah untuk pembangunan masjid, jalan ataupun untuk menolong kesusahan orang lain yang semuanya diniatkan semata-mata untuk menggapai Ridha Allah Swt bukan untuk pamer.
Sebagaimana ketika dulu Saya masih bekerja di Jakarta yang setiap hari harus pulang pergi naik angkutan umum metro mini jurusan Tanjung Priuk Pulogadung yang sekarang telah berganti nama menjadi transjakarta yang lebih nyaman.
Ketika berangkat kerja jam 07.00 pagi Saya menggunakan angkutan umum yang kala itu belum mempunyai sepeda motor.
Nah ada kisah menarik dari Saya yang semoga dapat diambil hikmahnya. Kisah ini nyata dan terjadi di bulan Ramadhan pula.
Setiap hari saat di dalam angkutan baik berangkat kerja ataupun pulang kerja. Ketika naik angkutan pasti selalu ada pengamen anak kecil yang berbeda-beda terkadang bersama ibunya yang gendong anak bayi dan anak kecil cewe usia 7 tahunan bawa amplop putih kecil dibagikan pada seluruh penumpang didalam angkutan metro mini tersebut.
Sedangkan tiap hari ongkos Saya untuk pulang pergi hanya 10 ribu. Dulu Tanjung Priuk Pulogadung masih 3000 ribu sekali naik.
Saat itu masuk bulan puasa Ramadhan dan seperti biasa Saya berangkat kerja jam 7 pagi. Setelah menunggu lama akhirnya angkutan datang dan Saya pun naik.