Lihat ke Halaman Asli

Samhudi Bhai

Wong tani

Begini Kisahku tentang Toleransi Beragama

Diperbarui: 17 April 2022   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Menerapkan Sikap Toleransi Credit: unsplash.com/PhilCoffman

Jakarta Utara Tanjung Priuk adalah tempat tinggalku untuk mencari nafkah di sebuah perusahaan sebelum Covid-19 melanda.

Hidup di Jakarta itu keras jika tidak maka mau makan apa? Itulah prinsip orang China yang beragama Kristen yang juga tetangga kos kala masih satu kerjaan di perusahaan.

Saya tinggal bersama 3 teman lainnya dalam satu kosan, semuanya kerja namun masing-masing perusahaan yang dipilihnya.

Seperti Saya yang setiap pagi jam 07 berangkat dengan orang China tersebut dengan menggunakan mobil miliknya terkadang Saya yang nyetir mobil terkadang dia sendiri.

Sedangkan teman yang 3 lainnya bekerja di berbagi Wilayah Jakarta ada yang di Selatan namun yang dua lagi masih di Jakarta utara bekerja sebagai Karyawan di PT. Steel Center Indonesia (SCI) tepatnya di jalan Sunter dekat PT. Gaya Motor.

Saya sendiri walaupun tinggal di Jakarta tapi dapat kerjanya di Tangerang di perusahaan milik orang China di Tangerang Selatan.

Sekian banyaknya karyawan yang tinggal di Tangerang hanya Saya yang daru Jakarta Utara bersama dengan Bobby tetangga kosan yang juga dari dia Saya dapat bekerja.

Toleransi sesama teman/unsplash.com

Sehingga banyak yang menyarankan agar Saya tinggal bersama orang China lainnya di Tangerang atau mencari kosan di wilayah tersebut.

Namun aku menolaknya karena biar bagaimana pun Saya rela bolak balik dari Jakarta ke Tangerang khususnya saat sedang kerja dengan alasan di Tangerang belum tentu dapat kosan yang bagus dan ber AC.

Selain itu di Jakarta Utara banyak kawan dan saudara jadi jika saat libur hari Sabtu dan Minggu Saya bisa melepas kangen dengan bermain di kontrakan saudara.

Itulah mengapa sebabnya Saya tidak mau pindah lokasi tempat tinggal di Tangerang yang jaraknya cukup melelahkan karena pulang pergi selalu menghadapi kemacetan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline