Sebagai kaum muslimin muslimat sudah seharusnya bersyukur kepada Allah Swt yang memberikan hidayahnya hingga memiliki iman.
melalui Rasulullah Saw yang telah memberikan petunjukNya hingga Allah Sat memberikan anugerah yang sangat besar yaitu nikmat Iman dan Islam.
Sekalipun umat Islam didunia ini menerima ajaran Islamnya dari para pewaris Nabi Muhammad Saw yang tidak secara langsung dari Beliau.
Sangat jauh dari kehidupan Rasulullah Saw yang sudah meninggal 14 abab yang lalu secara geografispun sangat jauh dari tempat kelahiran Rasulullah Saw.
Akan tetapi hingga dengan sekarang semua umat Islam berpatokan dan mengacu yang sama terhadap perintah dan ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah Saw sehingga tetap beriman kepadanya.
Betapa beruntungnya orang yang dapat beriman kepada Nabi Muhammad Saw sekalipun tidak melihat Nabi secara langsung.
Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Hubban bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Thuubaa liman ro aanii wa aamanabii wa thuubaa stumma thuubaa stumma thuubaa liman aamanabii walam yaronii" (beruntunglah orang yang melihat aku dan beriman kepadaku dan beruntung, beruntung dan sungguh beruntung bagi orang yang beriman kepadaku sementara ia tidak melihat aku.
Para ulama masa kini pun hanya sebagai perantara yang juga memerintahkan agar Rasulullah Saw sebagai teladan dalam hidupnya.
Termasuk agar mampu untuk berbuat jujur atau sidiq, dapat dipercaya atau amanah, mampu berbuat fathonah atau cerdas dan tabligh yang artinya menyampaikan segala perintah dan laranganNya.
Kisah-kisah yang disampaikan oleh para alim, para ulama, para Habib, para Syaikh, para Kyai dan para ustadz tentang Rasulullah Saw, mereka ini hanyalah penyambung lidah dari ulama terdahulu yakni dari para tabiin, tabiat hingga sahabat Nabi yang kemudian langsung dari Nabi Muhammad yang diperoleh dari Allah Swt baik dengan perantara malaikat Jibril ataupun wahyu.