Lihat ke Halaman Asli

Samhudi Bhai

Wong tani

Nyonggol Padi yang Menjadi Tradisi

Diperbarui: 3 April 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyonggol padi/dokpri

Panen padi di daerah Brebes Jawa Tengah sejak awal bulan Maret hingga kini telah usai di panen.

Sebagian masyarakat di khususnya di kampungku Brebes ada yang memakai cara manual dan sebagian lagi ada yang menggunakan mesin pemanen padi yang disebut kombet.

Seiring dengan perkembangan jaman, munculnya teknologi seperti alat pemanen padi memang sangat membantu sekali bagi para petani.

Namun, hanya sebagian besar saja yang menggunakan alat tersebut dan selebihnya masyarakat di daerah Brebes masih banyak yang tetap menggunakan panen dengan memakai cara tradisional yaitu hanya menggunakan cengkrong atau yang biasa disebut dengan arit.

Seperti di persawahan yang tidak dapat di jangkau oleh mesin tersebut. Jaraknya yang jauh juga medan tempuh yang dilalui oleh mesin kombet belum bisa memadai.

Secara kebetulan sawah Saya di kampung Brebes cukup lumayan jauh dari pedesaan. Melewati kali buangan atau aliran irigasi sawah untuk para petani disekitarnya.

Hal ini lah yang membuat para petani tidak dapat berkutik ketika saat panen padi. Pasalnya mau tidak mau suka dan tidak suka harus dilakukan panen tanpa mesin kombet alias panen secara manual.

Sebagaimana Saya, semenjak minggu kemarin panen hingga sabtu 2 april 2022, padi yang sebelumnya dijemur dipersawahan baru dapat diangkut ke rumah setelah sebelumnya melalui berbagai aral rintangan yang melanda.

Jemuran padi di sawah/dokpri

Cuaca di bulan ini masih terus hujan, pagi terang sore hujan, siang hujan sore terang begitu terus cuaca yang terjadi sehingga hal ini cukup merepotkan bagi para petani padi.

Terkadang para petani seperti Saya sampai seharian di sawah makan pun di kirim oleh orang tua demi padi yang di jemur selamat dari hujan yang bisa datang tiba-tiba datang dan mendadak serta kapan saja waktunya bisa terjadi.

Jumat sore hujan dengan lebatnya hingga beberap jam. Tentu Saya was-was, pasalnya teringat akan jemuran padi dan benar saja saat seperti biasanya ketika pagi jam 7 Saya berangkat ke sawah dan langsung membuka gelaran plastik untuk atau yang dikenal dengan terpal Saya menjadi lega karena Semua padi yang ditutup kering.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline