Lihat ke Halaman Asli

Samhudi Bhai

Wong tani

Begini Kondisi Pesta Panen Padi di Brebes

Diperbarui: 25 Maret 2022   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panen padi/dokpri

Sejak minggu lalu daerah Kabupaten Brebes Jawa Tengah hingga kini sedang pesta panen padi.

Sudah 3 bulan para petani menamnya, merawatnya dan memupuknya dan kini tiba saatnya untuk memanen termasuk Saya.

Namun ada yang berbeda saat panen yaitu tidak seperti tahun sebelumnya dimana ketika pemilik sawah yang punya padi belum mengizinkan panen pun sudah ditunggu-tunggu warganya.

Bahkan dipinggir jalan dekat persawahan, pekarangan dan ditengah jalan persawahan juga sudah ditunggu oleh orang-orang yang ingin babat padi atau panen.

Maka jika sang pemilik padi datang dan siap panen, semua orang yang sejak tadi menunggunya pun langsung menyerbu ke persawahan.

Semua bahu membahu kiri kanan dan ditengah kotakan padi langsung membabatnya. Ada yang lari, jalan cepat dan terkesan saling berebutan.

Sehingga jika yang tidak menunggu seperti mendengar kabar dari orang jika si A nderepna (panen) maka yang ada sama sekali tidak kebagian jika pun kebagian hanya sedikit.

Sekalipun begitu orang kampung dulu begitu gigih, rajin dan ulet. Bahasa Brebes ngapak "lamon ora derep pan mangan apa" (jika tidak ikut panen mau makan apa).

Jalan dipematang padi inilah dulu dijadikan para petani menunggu panen/dokpri

Memang para para petani brebes terkenal gigih dan pekerja keras yang tidak mengenal lelah. Peribahasa mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.

Semboyan itulah yang menjadi penyemat petani Brebes hingga kini. Walaupun terik matahari membakar seluruh tubuh, namun demi anak istrinya para petani rela berebut padi saat panen meski jaraknya jauh pun tetap dikejar semua karena ekonomi.

Kini kondisi pesta panen padi atau pemandangan tersebut sudah tidak ada semua karena canggihnya teknologi. Jika pun ada itu hanya untuk pribadi untuk keluarganya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline