Lihat ke Halaman Asli

Begini Tradisi Nyadran di Kampung Brebes

Diperbarui: 14 Mei 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertemu sanak family saat lebaran oleh samhudi

Menjaga Silaturahmi Di Masa Pandemi Dengan Saling Mengunjungi tetangga saudara saudari sanak family dikampung Saya Jubang Brebes Jawa Tengah disebut juga dengan Tradisi Nyadran.

Wabah pandemi Covid-19 masih menyelimuti Hari Raya Idul Fitri 2021 seperti lebaran pada tahun lalu namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah para warga untuk saling silaturahmi.

Tradisi Nyadran secara umum hanya digunakan saat lebaran idul fitri sedangkan jika hari-hari biasa kalimat nyadran lebih bermakna sebagai silaturahmi sesama saudara dan family.

Tradisi nyadran di kampung Brebes oleh samhudi

Selesai shalat idul fitri sekitar jam 7 pagi, Saya biasa menyantap makanan khas lebaran terlebih dahulu sebagai bekal agar kuat untuk wara wiri saat nyadran.

Menu khas lebaran ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yakni opor ayam dan lontong sayur sebagai pengganti nasi yang terbuat dari daun pisang. Rasanya nikmat dan teksturnya lembut di lidah serta gurih bumbunya.

Secara kebetulan, Saya mempunyai ternak sendiri seperti Ayam, Entog dan blengong. Bahkan ternak kambing pun ada, sehingga meringankan perekonomian keluarga. Kapan saja dan jika mau ternak tersebut bisa dijual ataupun disembelih sebagai lauk untuk makan sehari-hari.

Menjelang lebaran saja khususnya entog dan blengong punya Saya laris manis bak kacang klitik. Dua puluh ekor entog, lima belas ayam dan 17 blengong habis terjual.

Makanan khas lebaran Opor ayam dan lontong oleh samhudi

Sebagian besar masyarakat di kampung Saya mata pencaharian sehari-hari berprofesi sebagai petani dengan dibantu kerja sampingan seperti ternak dan aneka perkebunan yang ditanam disawah.

Lebaran saat pandemi covid-19 begitu hidmat dan penuh hikmah tersendiri. Siapa pun para warga yang Nyadran saat ketemu baik dijalan maupun dirumah semua saling mendoakan satu sama lainnya, dan ini sudah umum dilakukan saat lebaran 2021.

Tidak jarang banyak diantara mereka baik pria maupun wanita yang berlinang air mata saat saling memaafkan sebagai tanda bahagia bahwa mereka masih bisa bertemu kembali saat lebaran tahun ini didalam kondisi pandemi.

Setelah saling silaturahim kepada para tetangga, Saya pun melanjutkan kembali Nyadran kepada Saudara Ayah yang lebih tua. Seperti biasa setelah bermaaf-maafan dan saling salam-salaman kemudian dilanjut dengan ngobrol untuk saling menanyakan kabar masing-masing dengan rasa penuh kekeluargaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline