Lihat ke Halaman Asli

5 Cara Mendidik Anak Perempuan

Diperbarui: 3 April 2021   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pendidikan perempuan/sumber: pixabay.com

Sebagai orang tua tentu akan merasa senang jika mempunyai buah hati yang cerdas dan berprestasi. Orang tua manapun pasti akan bangga jika melihat Anaknya sukses dalam pendidikan.

Anak adalah harta yang tidak ternilai harganya. Kehidupan rumah tangga tidak akan sempurna tanpa kehadiran sang Anak. Sebagai orang tua pasti sedih dan kecewa jika belum dikaruniai Anak.

Begitu sayangnya orang tua terhadap anak-anaknya terlebih-lebih Anak Perempuan yang harus menjadi prioritas untuk memperoleh pendidikan.

Seorang anak perempuan sangat sensitif terhadap lingkungan. Ia lebih peka perasaannya ketimbang anak laki-laki. Sebagai orang tua punya kewajiban spesifik terhadap pendidikannya. Sehingga hal ini sebagai penentu kelak Anaknya tumbuh dewasa. Apakah baik atau buruk tidak akan lepas dari peran orang tua sebagai pendidik pertama.

Pendidikan perempuan harus digalakan sedini mungkin. Mulai dari kecil hingga dewasa. Harapannya agar dapat bermanfaat bagi Nusa, Bangsa dan Agama. Terlebih-lebih berbakti, taat dan patuh terhadap orang tuanya.

Pendidikan pada Anak perempuan lebih urgent. Pasalnya, kelak anak tersebut akan mengingatnya dan menularkan ilmunya pada anaknya. Berikut beberapa cara untuk mendidik Anak Perempuannya dengan baik dan benar.

1). Mendampingi Ketika Belajar

Pendidikan Perempuan dimulai dari orang tua. Banyak kisah-kisah inspiratif tentang kesuksesan seorang Anak yang berawal dari didikan orang tuanya. Contohnya menjadi seorang Guru, Pejabat, Karyawan dan lain sebagainya.

Sehingga jika anaknya berhasil pun sebagai orang tua akan ikut senang dan bangga bahkan terharu karena tidak sia-sia dalam mendidik anaknya sedari kecil.

Ketika sang Anak perempuan sedang belajar mengerjakan tugas sekolah dirumah, sebisa mungkin untuk mendampinginya. Hal ini bertujuan untuk mencermati proses belajar pada anaknya. Apakah benar-benar belajar atau tidak.

Anak lebih masif jika belajar didampingi orang tuannya. Ia tidak akan ragu untuk bertanya pada orang tuannya ketika menemukan tugas sulit. Begitu pula orang tua harus memberi pengarahan.

Cara seperti ini jika dilakukan secara terus menerus akan berdampak baik bagi pengetahuan pada anak, sehingga selain mendapat perhatian dari orang tua juga akan semangat dalam proses belajarnya.

2). Tanamkan Sikap Jujur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline