Lihat ke Halaman Asli

Inilah Dampak Buruk dari Overthinking

Diperbarui: 20 Maret 2021   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi overthinking oleh pexels.com

Overthinking adalah istilah kata untuk menggambarkan tentang pemikiran dari segala sesuatu dengan cara berlebihan. Pemicu dari hal ini yang sering terjadi ketika melanda para remaja dimasa puber salah satunya takut kehilangan sesuatu.

Seperti halnya seseorang sedang dimabuk asmara. Setiap saat, detik, menit dan jam yang ada dipelupuk matanya hanya dia dan dia (seorang yang dicintainya). Tidak mengapa dan itu manusiawi alias wajar.

Namun yang perlu digaris bawahi adalah ketika memikirkan sesuatu sebelum bertindak jika dilakukan terus menerus sehingga melalaikan tugas lain seperti membantu orang tua atau pun tugas kerja dikantor, inilah yang dimaksud bahwa Anda masuk dalam Overthinking. Angel nemen tuture wes angel-angel. Haha..

Overthinking jangan dianggap sembarangan atau menyepelekannya. Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi kesehatan serta fisik dari pada orang yang overthinking.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Caranya gampang yakni move on, segampang itukah? Iya, cuma move on dari pemikiran-pemikiran yang gajebo alias gak jelas bo. Memikirkan sesuatu semisal pacarnya pun tidak boleh terlalu overthinking. Jadi yang wajar-wajar saja.

Seandainya punya permasalahan pribadi misalnya berantem dengan pacarnya atau trauma sama cowok, sehingga tidak ingin menerima pendamping hidup untuk rumah tangganya dan tetap masih memilih dengan single parrent misalnya, silahkan saja dan sah-sah saja karena itu hak prerogatif Anda seutuhnya.

Tidak perlu memikirkan hal yang aneh-aneh misalnya, seseorang yang mengatakan "kalau Aku maried lagi mungkinkah ia akan menerima segala kekuranganku?" Dan bla-bla pikiran yang lain. Bagi Saya sangat tidak perlu, sangat tidak perlu sekali. Hanya buang energi dan waktu yang sia-sia.

Overthinking dapat menyebabkan stres dan menurut Saya adalah lebay, tidak etis juga hanya menyiksa diri. Sikap yang tidak wajar seperti itu bisa menimbulkan stres. Oleh karena itu memikirkan sesuatu dilakukan sedang-sedang saja tidak perlu berlebihan, toh sang cowok yang Kamu pikirkan tersebut juga bersikap apatis terhadap dirimu.

Mulai sekarang Saya menghimbau untuk adik-adik diluar sana khususnya bagi yang dilanda asmara "Stop Overthinking terhadap pasanganmu sebab akan berdampak buruk terhadap dirimu baik secara fisik maupun secara mental tanpa dengan disadari oleh sepengetahuanmu".

Hidup dibikin santuy saja. Seperti Saya meski selalu diledek Jombla Jomblo oleh teman-teman namun Saya anggap itu hanya angin lalu. Tidak pernah Saya memikirnya atau menggerutu atau cemberut atau memendam rasa atau jengkel atau membalasnya. Sebab semua unek-unek tersebut adalah pemicu atau penyebab Overthinking.

Saya mah cowo tidak begitu sensi dibanding cewe yang rata-rata baru dibilang labil saja sudah mencak-mencak merancu tidak karuan. Akhirnya timbulah masalah sepele tersebut hingga menjadi besar dan jika itu terjadi pada Anda maka Anda sudah masuk pada Overthinking.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline