Lihat ke Halaman Asli

Mesin Panen Padi Pilihan para Petani, Apa Alasannya?

Diperbarui: 14 Maret 2021   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panen padi manual/foto: samhudi

Seiring dengan perkembangan tekhnologi maju disegala bidang hingga lahirlah kini alat pertanian pemotong padi super cepat atau yang lebih dikenal dengan Mesin Combat (mesin Kubota dc 70 Plus) demikian ditempat Saya menamakan alat tersebut.

Jika tiba saatnya musim panen padi pada setiap tahunnya, kini para buruh tani tidak saling berebut padi seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan hampir semua para petani telah memiliki garapan sawahnya sendiri.

Lima tahun yang lalu apa bila musim panen padi tiba, baik pagi, siang dan sore bahkan ada juga yang dikerjakan dimalam hari demi mendapatkan sesuap nasi dari hasil panen padi tersebut.

Sebelum panen biasa masyarakat sekitar sudah mengetahui bahwa sawah si A misalnya hari ini akan melaksanakan panen padi, maka orang-orang sudah menunggu dipinggir sawah, dijalan dan ditengah sawah. Jika sang pemilik sawah mengatakan mulai, maka dari berbagai sudut sawah langsung diserbu secara beramai-ramai orang yang babat padi. 

Sudah lebih dari lima tahun Saya tidak menginjakan kaki kembali ke sawah. Ternyata kini mengalami perubahan total terhadap para petani dikampung. Hadirnya mesin panen padi membawa dampak signifikan khususnya bagi si pemilik sawah.

Mesin panen padi ini bekerja sangat cepat. Memudahkan bagi pemilik sawah, tidak lelah, tidak capai dan tidak lagi repot-repot bagi hasil dengan umumnya para buruh padi secara umum jika menggunakan manual atau tenaga orang.

Alasan lain dari para petani memakai Mesin pemotong padai yang diberi nama Kubota dc 70 plus hasil produk dalam negeri karya anak bangsa ini, disamping hasil gabah atau padi bersih secara utuh juga tidak memakan tenaga. Praktis dan efisen. Tinggal bayar per 1/4 sawah sebesar 800 ribu jika berupa uang dan satu kwital jika berupa padi.

Sebagaimana adik Saya Tobroni yang berkerja sebagai petani, paham betul tentang harga-harga dan kondisi pertanian termasuk harga sewa jika memakai mesin pemotong padi yang juga disebut Combat oleh orang-orang buruh tani di sekitar kampung Jubang Brebes.

Mesin panen padi/foto: samhudi

Kedatangan Mesin Panen Padi sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya sebagai petani. Namun, dibalik mesin padi tersebut berdampak pula pada buruh tani lain. Mereka orang-tidak mampu hanya mengandalkan tenaga untuk mencari sesuap nasi. 

Para buruh tani banyak mengeluh lantaran menganggur dan tidak ikut panen padi sebab tenaga buruh tani tersebut kini telah berubah diganti dengan mesin pemotong padi. Apalah daya inilah yang terjadi dikampung Saya.

Mekanisme dari mesin pemanen padi ini telah menggusur para buruh tani. Pendapatan pun berkurang hingga tidak sedikit para buruh tani mengeluh. Disi lain kehebatan dari mesin padi ini bisa dihitung dalam hitungan jam. Jika menggunakan orang 1/4 sawah saja apa bila dipanen secara ramai-ramai bisa menghabiskan waktu berjam-jam, lain halnya dengan mesin hanya dua jam per seper empat sawah atau 4 kotak sawah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline