Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Munarman Bantah Terlibat Baiat ISIS? Ini Alasannya

Diperbarui: 13 Februari 2021   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekretaris Umum FPI Munarman saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat FPI, Petamburan, Jakarta Barat, pada Senin, 11 November 2019. Tempo/Adam Prireza

Negara Islam di Iraq dan Suriah (NIIS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sudah jauh-jauh hari sebelumnya ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai organisasi berideologi terlarang.

Semenjak Menteri Agama masih dijabat oleh Lukman Hakim Saefudin pada tahun 2014 lalu, Pemerintah sudah menginstruksikan agar segenap dari jajaran para Alim para Kyai para Ulama Nahdlatul Ulama, Para tokoh dan juga segenap masyarakat Indonesia untuk bersatu padu melawan kaum yang menganut paham ISIS ini.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus benar-benar bersih dari paham-paham ideologi ngawur dari kelompok Intoleran, Radikalisme, terorisme dan Rasialisme yang justru ingin mengoyak dan memecah belah persatuan Indonesia serta mengganggu stabilitas keamanan dari pada Negara yang kita anut sebagai ideologi Bhinneka Tunggal Ika yang berasaskan Pancasila.

ISIS ini bukan ajaran Agama, bukan pula organisasi Islam. Justru realita yang terjadi ditubuh ISIS ini adalah orang-orang korban doktrin. Biasalah, mereka pemabuk Agama dosis tinggi. 

Siapa sih orangnya yang tidak mau masuk sorga dan disambut bidadari turun dari langit? Siapa juga orangnya yang ngak mau duit banyak, umah gedong, hidup enak, mati manjing sorga dan bla-bla segudang janji ISIS lainnya dalam balutan Agama, namun sebenarnya manipulasi.

Mungkin bagi yang sering baca berita masih ingat bukan, ketika pada tahun 2016 lalu ada kabar dari seorang jurnalis asal perancis yang berhasil menyusup kedalam kampung wilayah ISIS disebuah desa di Paris. Jurnalis tersebut demi fakta real berita, sampai berani mendatangi pemukiman para teroris simpatisan ISIS. 

Supaya misi tugas Negaranya berhasil, maka jurnalis menyamar sebagai nama Ramzi, namun jurnalis disana sama sekali tidak menemukan aroma yang bernafaskan Islam pada ISIS tersebut.

Selama enam bulan lebih jurnalis hebat tersebut menjalankan misinya, faktanya sungguh amazing. Ternyata yang ditemukan oleh jurnalis adalah para simpatisan edan bin gelo alias gila. Para militan Isis justru dalam situasi frustasi, tersesat, sangkin stresnya banyak yang pengen bunuh diri demi ketemu bidadari.

Isis adalah jaringan teroris yang mengaku sebagai tentara Allah namun tugasnya hanya propaganda dan pemberontak pada Pemerintah dengan dalih jihad.

Bahkan doktrin dari pada ISIS ini yang paling jahat dan sesat adalah mengklaim siapa pun yang bertentangan dengan ajarannya akan dianggap sebagai kopar lan kapir dan didor. Mblegedes pora?

Salah satu doktrin lainnya yang juga ia anggap sebagai jihad yaitu jika sudah membunuh saudara muslim lainnya yang tidak mau bergabung dengan ISIS untuk memberontak terhadap Pemerintahan yang Sah. Menghalalkan darah saudara seagama, sudah menjadi hobinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline