Lihat ke Halaman Asli

Ketika Saya Dituduh Sebagai Buzzer

Diperbarui: 12 Februari 2021   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asfinawati (foto: Ari Saputra)

Adalah Asfinawati selaku Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) belakangan ini menjadi sorotan publik terkait pernyataanya untuk menertibkan para Buzzer Pemerintahan.

Setelah sekian lama nyungsep tidak ada kabar kaburnya dari pemberitaan media, kini fenomena Buzzer kembali mencuat menjadi pembahasan hot dimedia sosial. 

Buzzer?  ya buzzer, khususnya bagi para pendukung Pemerintahan yang sah secara konstitusional belakangan ini sedang dipersoalkan bahkan menjadi sebuah penolakan oleh sejumlah pejabat hingga menuai protes pada Pemerintah.

Mengapa setiap para mendukung Pemerintah Presiden Joko Widodo dianggap Buzzer? Bukankah dari barisan sakit hati tersebut yang selalu duluan dalam menyerang Pemerintahan?.

Inilah ironisnya disaat Pemerintah sedang berjibaku dengan berbagai program kebijakan dan problem demi Indonesia Maju termasuk dalam menangkal Rasisme, Radikalisme, Terorisme dan Intoleran. Justru para kadrun sibuk dengan narasi tak logis.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Asfinawati kepada wartawan pada beberapa hari lalu pada intinya telah melakukan tindakan tidak terpuji dan hanya statement murahan tiada fakta.

"Kan Pemerintah selalu bilang (buzzer) itu bukan dari mereka. Tapi kalau kita lihat sulit untuk menepis tidak adanya relasi, baik itu relasi dari mereka yang mendukung Pak Jokowi ketika mencalonkan diri atau dari yang lain-lain" ujar Asfinawati pada Selasa 9/2/2021 referensi sumber: detik.com.

Secara Saya sendiri mengakui bahwa memang fenomena Buzzer itu ada. Silahkan mau menilai seperti apa, bebas sakarepmu drun. Sebab dari seringnya Saya dengar bahwa merekalah yang selalu mengatakan pendukung jokowi sebagai Buzzer Rp, Buzzer Istana maupun Buzzer Pemerintahan. Waras apa ora sih?

Sweet karma dari tuduhan tak mendasar tersebut berawal saat Pilpres tahun 2019 lalu, dimana media sosial hanya untuk ajang kampanye dan tuduhan bujar bajer tersebut kerap mengarah pada pemerintah. Namun saya yakin bahwa suatu hari nanti semuanya akan baik-baik saja dan kembali kondusif.

Ketika Saya dituduh sebagai Buzzer oleh oposisi pada waktu lalu, Saya tidak melakukan respon apa pun karena prinsip saya didalam demokrasi merupakan suatu kewajiban siapa pun Presidennya wajib untuk kita dukung. Alhamdulillah kebetulan pilihanku menang.

Tuduhan BuzzerRp pada saya tidaklah benar dan tidak semua pendukung pemerintah sebagai Buzzer hanya gegara membela orang baik. Ya orang baik wajib untuk kita dukung demi Indonesia Maju.

1). Bersatulah Wahai Anak Negeri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline