Lihat ke Halaman Asli

Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko: "Jangan Dikit-Dikit Istana"

Diperbarui: 3 Februari 2021   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

Belum puas menyimak kasus Abu Janda sang pengobar semangat Nasionalisme ditubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kesandung kerikil dalam mengcounter narasi buruk dari para radikalisme, kini kembali medsos diramaikan soal isu kudeta dari Partai Demokrat.

Warganet kembali bergejolak dalam menanggapi drama baperan dari Ketua Umum Parta Demokrat sehingga opini pun masing-masing berseberangan. Tanpa tedeng aling-aling lagi dengan expose penuh percaya diri AHY mengatakan adanya upaya kudeta ditubuh Partai Demokrat. Miris sekaligus mengenaskan.

Pasalnya, isu kudeta tersebut jumlahnya ada lima dan dari kelimanya berada di tubuh pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan salah satunya adalah Jendral TNI (PUR) Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Kudeta untuk siapa? Aya-aya wae eta mah. Jelas dong tindakan semacam ini merupakan bentuk lelucon belaka, menggelikan sekaligus memalukan.

Sementara itu menanggapi pernyataan hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko justru mengelak dengan memberi pernyataan bahwa semua yang dituduhkan pada Pemerintah terkait Partai Demokrat adalah tidak benar.

"Jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatan sekali lagi. Jangan dikit-dikit Istana dan Jangan ganggu Pak Jokowi" ujar Moeldoko dalam konferensi pers pada hari senin 01/01/2021. (Cnn Indonesia)

Sebagaimana penuturan disampaikan oleh AHY bahwa kudeta yang ia maksud telah mendapat dukungan dari kalangan Menteri juga dikalangan Presiden Jokowi.

Hal inilah yang membuat AHY berkirim surat kepada Presiden Jokowi dengan niat untuk mengklarifikasi. Sedang Jokowi tidak tahu menau soal Demokrat, oleh karena itu lebih bagus jika diabaikan saja tidak usah direspon oleh Presiden Jokowi.

Melihat kejadian ini, saya prihatin dan benar-benar prihatin. Pasalnya, semua sudah pada tahu bahwa Partai ini suka sekali membikin drama yang tidak dapat untuk dimintai data validasinya. Sehingga hanya dengan bermain drama inilah mereka punya harapan dapat simpati dari masyarakat luas. Namun yang ada aduh, saya prihatin hehe..

Mungkin bagi mereka dengan adanya drama ini berharap agar Presiden Jokowi mau memberi pernyataanya kemudian setelah itu baru mereka jadikan untuk bahan gorengan. Namun yang terjadi faktanya tidak. Yang ada justru saya yang jadi Prihatin melihat hal ini.. hehe..

Presiden Jokowi itu orang cerdas dan pinter maka saya pun yakin tidak akan dengan semudah itu untuk memberikan pernyataannya segampang yang di lontarkan oleh AHY.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline