Lihat ke Halaman Asli

Ketika Bersepeda Bukan Lagi Olah Raga Murah

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13878505781131335347

[caption id="attachment_310869" align="alignnone" width="300" caption="Menyusuri lautan pasir Bromo"][/caption] Sudah lebih dari sepuluh tahun aktif menggeluti olah raga ini, karena memang kebutuhan untuk selalu sehat dan bugar bisa didapatkan dengan Bersepeda keliling desa dan keluar masuk hutan yang ada tak jauh dari sekitar rumah. Selain itu, bersepeda adalah olahraga yang murah karena waktu itu masih belum banyak wawasan tentang dunia persepedaan. Sehingga sebuah sepeda buatan lokal seharga 1 juta'an, sudah cukup untuk memenuhi hasrat untuk membuang keringat dan ber-rekreasi menikmati panorama alam yang tak jauh dari rumah. Seiring dengan perkembangan informasi, dan jejaring sosial, semakin terbuka pula wawasan tentang dunia olah raga ber-roda dua ini. Sekarang jenis sepeda gunung (MTB) semakin banyak macam ragamnya. Mulai untuk Cross Country (XC), All Mountain (AM) yang mungkin masih terjangkau secara fisik dan kemampuan finansial. Ada juga jenis Free Ride, Downhill yang menuntuk kemampuan teknis extra dari cuma sekedar rekreasi. Belum lagi pilihan rute yang ternyata banyak ditawarkan komunitas lain yang sangat menggoda. Sehingga tak jarang, di akhir pekan, bagasi pesawat atau kereta api akan dipenuhi oleh rombongan pesepeda yang ingin menikmati rute di kota lain. Bromo, Bali, Kawasan Puncak, Merapi, Toraja dan lain sebagainya menjadi tujuan utama. Bahkan sekarang, sudah mulai banyak komunitas yang mengadakan acara bersepeda hingga keluar negeri. Tentu saja biaya yang dibutuhkan juga akan semakin melambung, selain biaya tiket pesawat, biaya loading, akomodasi dan guide yang dibutuhkan. Hal ini juga merupakan peluang yang bisa di ditangkap oleh pelaku pariwisata dilokasi yang dituju. Jadi, kalau sudah hobi bersepeda, maka anggaran yang disiapkan tak hanya sepeda dan perangkat pendukungnya, tetapi juga siap-siap untuk merogoh kocek lebih dalam untuk bisa menikmati rute-rute yang lebih indah dan menantang. Tapi bagi sebagian khalayak, dana yang dikeluarkan kan terbayar dengan kenikmatan sehat, menyalurkan adrenalin dan menjalin silaturahim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline